Upaya Penetapan Green Campus dengan Cara Pengurangan Penggunaan Transportasi di UIN Walisongo Semarang

Lingkungan belajar akan mempengaruhi terhadap hasil pembelajaran yang mana nantinya jika terdapat lingkungan yang nyaman maka proses belajar mengajar di lembaga tersebut terasa nyaman. 

Hal ini sangat terasa jelas UIN Walisongo Semarang yang mana dalam mewujudkan lingkungan yang nyaman untuk para mahasiswa perlu dilakukan tatanan letak kampus yang cukup baik dan juga pembangunan menciptakan lingkungan yang asri di area kampus. 

UIN Walisongo Semarang mengupayakan dalam mewujudkan gerakan green campus. Green campus sendiri ialah kampus yang peduli budaya lingkungan dengan melakukan pengolahan lingkungan secara sistematik dan berkesinambungan.

Namun pada kenyataannya di UIN Walisongo Semarang masih memiliki hambatan seperti tingkat pengguna kendaraan bermotor yang tinggi, minat terhadap penggunaan kendaraan bebas emisi gas berkurang dan kurangnya minat terhadap penggunaan transportasi umum. 

Bumi yang sudah tua ini semakin hari semakin menipis dalam kebutuhan O2 nya, sedangkan untuk produksi gas beracun seperti H2O dan gas metana terus terusan berjalan. 

Hal ini nantinya akan berpengaruh terhadap global warming yang merembet kesegala aspek. Namun, dengan adanya gerakan green campus dinilai mampu dalam mengurangi dampak tersebut. 

Sistem transportasi memegang peranan yang penting dalam penggunaan emisi karbon dan lingkungan polusi di kampus. Sektor transportasi menyumbangkan banyak polusi udara termasuk pada produksi hidrokarbon (HC), oksida nitrogen (NOx) dan partikulat (PM) sebesar 87%.

Dalam mengupayakan adanya green campus perlu adanya perbaikan yang mengacu pada Campus Transportation Management yang berarti suatu sistem yang dipergunakan untuk mengelola upaya dalam peningkatan pilihan mode transportasi ke kampus. Hal ini dikarenakan, agar proses perjalanan ke kampus dengan menggunakan kendaraan bermotor dapat berkurang. 

Upaya dalam mengurangi penggunaan kendaraan sepeda motor dapat diterapkan dengan adanya menggunakan transportasi umum di kampus, adanya sepeda kampus yang dapat dipinjam dengan cara memberikan KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) dan pembatasan terhadap pengguna sepeda motor.