Mohon tunggu...
safril umar ashiddiqi
safril umar ashiddiqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan Biologi UM Surabaya

menuangkan pikiran lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Istilah Pare Jahat, Kejahatan Yang Hangat

26 Januari 2025   00:38 Diperbarui: 26 Januari 2025   00:38 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampung inggris Pare (Sumber : dokumentasi pribadi)

Pare merujuk pada salah satu kecamatan di Kediri, Jawa Timur. Terkenal dengan banyaknya lembaga kursus bahasa inggris sehingga populer dengan sebutan "kampung inggris". Orang dari berbagai kota datang untuk memperdalam kemampuan bahasa asing. Periode waktu belajar di sana cukup variatif mulai dari 2 pekan sampai beberapa bulan, kebanyakan pelajar datang ketika liburan sekolah atau kuliah meskipun tidak jarang pula orang yang sudah bekerja. 

Kombinasi antara periode waktu kursus yang singkat dan ragam daerah asal pelajar memunculkan berbagai pengalaman menarik disana. bertemu dengan orang baru dan lingkungan baru memaksa pelajar beradaptasi dengan cepat, tetapi ketika satu sama lain mulai mengenal, akhir periode belajar memaksa mereka berpisah sehingga populer istilah "pare jahat". 

Pare Jahat dalam Romansa 

Dimaknai sebagai kisah romansa dua lawan jenis yang tumbuh dari interaksi selama belajar di Pare. Lebih jauh lagi, ending dari "pare jahat" juga beragam. Ada yang harus mengakhiri komitmen karena tidak kuasa terpaut jarak setelah periode belajar selesai, atau versi lebih sadis contohnya kebohongan yang terungkap ketika salah satu insan ternyata sudah menjalin hubungan asmara di kota asal, sudah pahit berhati jahat pula. 

Arti yang Lebih Indah 

Definisi "pare jahat" ternyata bisa lebih kejam, tetapi hangat. Manusia yang awalnya mencoba saling mengenal mulai membentuk lingkungan yang nyaman, tetapi ketika harmoni sudah mulai tumbuh satu sama lain, hukum alam menunjukan keangkuhanya bahwa setiap pertemuan berujung perpisahan adalah mutlak. 

Pada hari-hari yang dilalui, mereka bercerita tentang latar belakang pekerjaan, masalah keluarga, impian, atau komedi yang mengundang tawa. Tanpa sadar selain ilmu yang dipelajari ternyata ada banyak kenangan yang turut hadir hingga waktu perpisahan. Pahitnya, mereka akan sangat susah untuk berkumpul dan bercengkerama kembali ketika telah menyelesaikan periode belajar lalu kembali ke kota masing-masing mengingat lembaga kursus di Pare bukanlah semacam sekolah atau universitas dengan agenda temu alumni.

Foto suasana Pare (Sumber: dokumentasi pribadi)
Foto suasana Pare (Sumber: dokumentasi pribadi)

Di akhir opini ini, penulis ingin menyampaikan pesan kepada teman-teman penulis di Pare, terima kasih telah mengisi satu lembaran penting dalam jurnal kehidupan penulis. Kalian menjelma selayaknya saudara, candaan yang selalu menyela percakapan, berbagi masalah dan berbagi pandangan, percaya pada mimpi dan tidak satu pun menertawakan. 

Kita menerima perpisahan dan mungkin melupakan satu sama lain, namun bertemu kalian dalam garis waktu pun sudah lebih dari cukup, kalian adalah satu dari sekian banyak anugerah yang Tuhan berikan. Mari kembali mengejar mimpi masing-masing dan simpan kenangan kita bak album tua yang suatu saat akan kita buka kembali, untuk sekadar mengenang kehangatan yang mungkin tidak akan terulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun