Mohon tunggu...
Safri Ishak
Safri Ishak Mohon Tunggu... Administrasi - Safri Ishak

Saya lahir di Muntok Bangka tahun 1948, pensiunan IT, domisili Tebet Barat Jakarta, belajar menulis agar tambah kawan dan biar nggak cepat pikun.

Selanjutnya

Tutup

Money

Buah Jambu Bandar atau Jambu Kemang depan rumah kami.

21 Agustus 2011   03:50 Diperbarui: 25 Mei 2019   13:53 2719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Jambu Kemang, picture taken by Safri ishak, Tebet Barat 01-August-2013.

Walaupun halaman rumah kami di Tebet Barat Jakarta Selatan sempit, tetapi kami menyempatkan diri untuk berkebun dan menanam bunga. Selain di halaman kami juga berkebun di teras belakang lantai dua, tempat jemur pakaian di lantai tiga dan di trotoar pinggir jalan (ada pohon jambu kemang dan jambu jamaica). Buah yang sudah masak kebanyakan dimakan kampret (kelelawar), burung murbah (kutilang), burung madu dan kadang kadang siapa aja yang lewat.

Diantara beberapa pohon buah yang kami tanam adalah Jambu Kemang atau sering juga disebut Jambu Bandar. Perjalanan bibit jambu Kemang ini cukup jauh, mula mula biji jambu dibawa oleh alm Mak kami dari Muntok, Bangka ke Jakarta, lalu biji jambu dibawa Mak waktu berkunjung ke Rumbai Pekanbaru sekitar tahun 1980 an. Biji jambu saya semai dan tanam di halaman belakang rumah kami di kompleks Meranti Rumbai Pekanbaru, Alhamdulillah banyak buahnya. Menjelang pensiun awal July 2004 bijinya saya bawa untuk disemai dan ditanam di Tebet Barat. Alhamdulillah setelah ditanam lebih dari enam tahun lalu jambu Kemang kami yang di Tebet Barat akhirnya berbuah juga. Jambu Kemang atau Jambu Bandar buah pertama.

Jika dibandingkan dngan jambu bol, buah jambu kemang lebih besar bisa mencapai panjang 20 cm lebih, banyak terdapat di pulau Bangka. Rasanya agak masam sehingga enaknya dibuat rujak, istri saya ibu Neng membuat Rujak Serut Jambu Kemang. Jambu dibersihkan dan dicuci lalu dibelah. Kemudian diparut atau diserut.  Masak dan cairkan gula merah atau gula jawa, setelah mendidih angkat, masukkan parutan jambu setelah cairan gula menjadi hangat agar jambu cepat layu, tambahkan air cabe dan air asam jawa serta garam yang sudah disaring sesuai selera. Ramai rasanya manis, asam, pedas .... lebih enak lagi disimpan dahulu dalam lemari es sebelum dimakan.

Rujak Serut Jambu Kemang, picture taken by Safri ishak, Tebet Barat 06-November-2010.

Salam, Safri. Masa kecilku di Mentok, Bangka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun