Mohon tunggu...
Safri Ishak
Safri Ishak Mohon Tunggu... Administrasi - Safri Ishak

Saya lahir di Muntok Bangka tahun 1948, pensiunan IT, domisili Tebet Barat Jakarta, belajar menulis agar tambah kawan dan biar nggak cepat pikun.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Makan Buah Rambai Puasa Batal Nggak Ya

28 Agustus 2011   07:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:24 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan puasa suka ingat buah rambai di kampung kami dulu, waktu itu pas lagi musim buah rambai, saya dan adik adik  ke kebun memetik rambai. Kami jalan kaki ke kebun, sampai di kebun terus manjat pohon rambai, pilih-pilih buah yang masak, ngobrol dan berlomba memutuskan urat buah rambai tapi buah tidak boleh pecah. Caranya, kulit luar rambai dikupas, ambil salah satu belahan buah rambai, diputar-putar dengan ibu jari dan jari telunjuk, nanti kelihatan urat buah, urat buah dengan hati-hati dipencet dan diputuskan dengan kuku ibu jari dan kuku jari telunjuk, harus hati-hati agar buah tidak pecah. Yang buah rambainya pecah dianggap kalah. Kalau uratnya sudah putus, apakah buah masih utuh atau pecah, langsung masuk mulut, ditelan sama biji-bijinya. Lah kan lagi puasa, batal apa ndak ya. [caption id="attachment_131957" align="aligncenter" width="300" caption="Pohon Rambai sedang berbuah. Picture taken by Safri Ishak, March 2010. Mentok Bangka."][/caption] [caption id="attachment_131958" align="aligncenter" width="300" caption="Buah Rambai. Picture taken by Safri Ishak, March 2010. Mentok Bangka."][/caption] Rambai (Baccaurea motleyana) adalah sejenis buah-buahan dan tumbuhan penghasilnya yang tumbuh liar atau setengah liar di kebun-kebun Asia Tenggara, seperti Thailand, Malaysia, dan Indonesia (terutama Sumatera dan Kalimantan). Rambai masih berkerabat dekat dengan menteng/kepundung, bahkan sering tertukarkan. Perbedaannya adalah bahwa bunga dan buah menteng tumbuh di ujung dahan. Selain itu, rambai relatif lebih manis. Di Thailand ia dikenal sebagai mafai-farang. Wujudnya berupa pohon dengan tinggi 9-12 m dengan tajuk pohon yang lebar. Daunnya hijau mengilap di permukaan atas (ventral) dan agak kecoklatan dan sedikit bermiang di sisi bawah. Daun dapat dapat berukuran hingga 33 cm panjang dan 15 cm lebar. Tumbuhan ini berumah dua (dioecious), sehingga dikenal tumbuhan jantan dan tumbuhan betina. Bunganya harum dan bermahkota kuning. Benang sarinya dapat mencapai panjang 15 cm dan putiknya bahkan 75 cm. Buahnya berukuran diameter 2 sampai 5 cm dan seperti bunganya tersusun majemuk seperti rantai. Buahnya berkulit agak seperti beludru dengan warna kuning atau coklat muda, berisi 3 sampai 5 biji yang terbungkus oleh daging buah. Daging buah ini dapat dimakan mentah, direbus, atau dibuat selai dan minuman anggur. Rambai. Sumber:  Wikipedia Rambai Pohon Rambai, batangnya kokoh, tajuknya rimbun dan buahnya bisa dimakan, seandainya saya punya pekarangan yang cukup luas pengen nanam untuk penghijauan sebagai tambahan pohon jambu bol dan jambu kemang di muka rumah kami. Jambu Kemang atau Jambu Bandar Salam, Safri. Masa kecilku di Mentok, Bangka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun