Perbedaan Individu
Teori perbedaan individu dalam psikologi dikaji secara lanjut oleh Lindgren (1980) yang menyatakan bahwa perbedaan individu terkait dengan variasi yang terjadi, baik dalam aspek fisik maupun psikologi. Terdapat juga teori perbedaan individu menurut Chaplin (1195:224) yang disatukan dengan teori Lindgren di atas, yaitu perbedaan individu adalah sifat atau perbedaan dari sifat, yang membedakan antara individu satu dengan individu yang lain. Sedangkan makna dari individu sendiri menurut (Webster's : 743) yaitu sesuatu yang tidak dapat dibagi, tidak dapat dipisahkan, dan keberadaannya sebagai makhluk yang pilah, tunggal, dan khas. Seseorang berbeda dengan yang lain karena ciri khas yang dimiliki orang tersebut.
Menurut kamus Echols dan Shadaly (1975) individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan, dan oknum.
  Manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan yang berbeda pada setiap pertumbuhan dan perkembangannya. Ketika manusia masih bayi, mereka hanya mementingkan kebutuhan jasmani mereka. Mereka sudah senang ketika kebutuhan fisik mereka terpenuhi. Kemudian dalam perkembangan selanjutnya ia akan mulai mengenal lingkungannya sehingga membutuhkan bahasa sebagai alat komunikasi, teman, rasa aman, dan lain sebagainya. Semakin bertumbuh besar manusia akan membutuhkan lebih banyak kebutuhan baik dari segi fisik, non-fisik atau psikologi yang dibutuhkannya.
  Dalam pola yang bersifat umum secara sosial dan biologis, setiap individu memiliki kecenderungan yang berbeda menurut Gerry, yaitu sebagai berikut:
1.Perbedaan fisik, perbedaan panca indra, jenis kelamin, berat badan, dan kemampuan bertindak.
2.Perbedaan sosial termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan suku
3.Perbedaan kepribadian yang meliputi watak, motif, sikap dan minat.
4.Perbedaan intelegensi dan kemampuan dasar.
5.Perbedaan kecakapan
  Dari beberapa penjelasan di atas dapat kita pahami dan sadari bersama bahwa setiap individu memang memiliki keunikannya masing-masing. Begitu pula dengan para peserta didik di sekolah. Perbedaan-perbedaan tersebut tidak dapat dihindari karena sangat lumrah adanya. Maka dari itu untuk mengatasi berbagai perbedaan individual tersebut harus diatasi dengan menyelenggarakan sistem pengajaran secara individual, yakni dengan berupaya memperhatikan dan melayani setiap peserta didik sesuai dengan standar kemampuan masing-masing.
