Ketika menonton video Andien melahirkan anak keduanya di youtube, saya memutarnya berulang-ulang dan dalam hati langsung berkata, "Aduh, itu bisa langsung napas? Aman? Wah keren.."
Pertama kali yang terpikirkan adalah hal itu, bagaimana sang bayi bisa langsung bernafas. Wkwkw.. Dasar! Ilmunya masih dangkal.Â
Melahirkan di air dikenal dengan istilah Water Birth. Melahirkan di air bukanlah hal baru, saya saja yang baru memperhatikannya secara seksama. Setelah melihat proses Andien melahirkan tersebut, saya tergelitik untuk mencari tahu lebih dalam lagi. Apa dampak proses tersebut bagi sang ibu maupun si bayi dan adakah faktor risikonya.Â
Water Birth merupakan metode melahirkan yang dilakukan di dalam kolam yang berisi air, air yang digunakan adalah air hangat. Tujuan penggunaan air adalah untuk mempermudah proses melahirkan sekaligus meredakan rasa sakit dan menurunkan tekanan darah sang ibu sehingga dapat mengurangi kecemasannya saat proses melahirkan berlangsung.Â
Melahirkan dengan metode water birth ini dapat mempersingkat durasi waktu melahirkan, mengurangi risiko robeknya vagina ibu, membuat tubuh lebih rileks, tenang dan nyaman, serta biasanya tidak menggunakan obat bius. Air dapat mengurangi kadar hormon yang berkaitan dengan stres sehingga tubuh sang ibu akan memproduksi hormon endorfin yang dapat mengurangi rasa sakit saat melahirkan. Makanya penggunaan obat bius tidak terlalu dibutuhkan.
Lalu apa manfaat bagi sang bayi?Â
Bayi yang dilahirkan dengan metode water birth akan merasa lebih nyaman karena air tersebut akan menciptakan lingkungan yang mirip dengan air ketuban saat masih berada dalam kandungan sang ibu.Â
Apakah aman mengeluarkan bayi di air? Jika tetiba terjadi sesuatu saat berada di air bagaimana? Pertanyaan lain yang terpikir oleh saya saat itu.
American College of Obstetricians and Gynecologists mengungkapkan bahwa belum ada bukti secara ilmiah yang menyebutkan melahirkan dengan metode water birth dapat memberikan manfaat bagi ibu dan bayi.Â
Sedangkan Aaron Caughey dari American Congress of Obstetricians and Gynecologists menjelaskan bahwa jika terjadi komplikasi saat melahirkan, butuh waktu 4-5 menit untuk mengeluarkan tubuh Anda dari dalam air, sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk memberikan pertolongan pertama bagi ibu dan bayi dibandingkan dengan melahirkan dalam kondisi normal (tidak di air).Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!