Senin, 1 Juni 2020 berbagai media memberitakan penangkapan aktor berinisial DS akibat penyalahgunaan narkoba. Dilansir dari kumparan.com, DS diamankan bersama narkoba jenis ganja seberat 16 gram dan rutin menggunakan barang tersebut hampir satu bulan.Â
Alasan penggunaan barang haram ini menurut pengakuan yang disampaikan ke polisi adalah "mengisi kekosongan waktu".Â
Seperti yang kita ketahui semenjak Corona atau Covid-19 merajalela di Indonesia, banyak aktivitas yang tak berjalan semestinya. Salah satunya dunia entertainment. Syuting sinetron, konser, reality show, film hingga penayangannya di bioskop dihentikan untuk sementara.Â
Para pekerja seni tersebut kehilangan rutinitas yang sebelumnya padat merayap namun kini banyak dihabiskan di rumah saja. Tentu jenuh, karena hampir 3 bulan sudah mereka berada di rumah. Bisa jadi hal inilah yang dimaksud DS dengan mengisi kekosongan waktu.Â
Panjangnya waktu yang dihabiskan di rumah membuat sebagian orang kehilangan akal dengan apa yang akan diperbuat dari hari ke hari. Bosan, jenuh, lelah dengan rutinitas yang bersiklus sama yakni makan tidur makan tidur. Mungkin sesekali diisi dengan kegiatan lain, namun jika dilakukan berulang dalam jangka waktu yang lama. Siapa yang tidak akan bosan???Â
Apalagi dunia entertainment, mereka yang bekerja di dunia tersebut menjadi sasaran empuk si narkoba. Tak dipungkiri jika  banyak kasus penangkapan artis dan aktor tanah air sedari awal tahun 2020. Jika sebelumnya mereka menggunakan barang haram tersebut sebagai penambah stamina saat bekerja atau digunakan untuk mereka yang kesulitan saat beristirahat seperti tidur. Namun kali ini berbeda. Narkotika tidak lagi digunakan untuk hal tersebut, melainkan untuk mengisi banyaknya waktu luang saat pandemi.Â
Sejak pandemi, rutinitas semua orang berubah tak terkecuali kalangan selebritas. Dilansir dari Kompas.com, dr. Leonardi Goenawan SpKJ mengungkapkan bahwa kita akan mengalami 3 tahap psikologis saat menghadapi pandemi Codiv-19. Tahapan tersebut adalah :
1. Tahap Disrupsi
2. Tahap Kebingungan dan Ketidakpastian
3. Tahap Penerimaan