Bahkan yang biasanya setiap tahun pemberitaan yang sering kita dengar di tv menjelang h-3 lebaran adalah "kemacetan arus mudik", kini jarang terdengar. Mungkin berita arus balik pasca mudik juga akan jarang kita dengar tahun ini.Â
Pemberitaan sehari-hari kita untuk saat ini hanyalah "korban positif Covid-19".Â
3. Shalat Ied di rumah aja
Biasanya kita akan berjalan menuju lapangan atau masjid terdekat untuk melaksanakan Shalat Ied. Namun kali ini, untuk pertama kalinya Shalat Ied dilaksanakan di rumah.
Saat berkunjung silaturahmi ke rumah 2 tetangga terdekat, salah seorang (red : bapak) bercerita. "Hikmah dari pandemi ini adalah setiap laki-laki di rumah dituntut untuk bisa menjadi imam".Â
Benar sekali, mau tidak mau setiap laki-laki yang ada disuatu rumah dituntut untuk mampu menjadi imam. Apalagi Shalat Ied, feelnya akan lebih dapat jika dilakukan secara berjamaah meskipun hanya di rumah saja. Benar kan teori saya beberapa waktu lalu mengenai prasangka baik terhadap Allah?
Bisa baca disini : https://thr.kompasiana.com/safniyeti85179/5ec14f91097f3638eb2e3a73/jangan-mengeluh-berprasangka-baiklah-pada-ketetapan-nya
Bisa jadi pandemi ini menjadi ajang bagi kita semua untuk mendalami kembali ilmu agama, lebih mendekatkan diri dan memperbanyak beribadah kepada Allah.Â
4. Mudik Online
Karena tak adanya kegiatan mudik ke kampung halaman, maka muncullah istilah mudik online atau mudik virtual. Bagi mereka yang ingin melepas kerinduan terhadap sanak keluarga dan sekaligus bersilaturahmi dengan kawan-kawan lama, mudik online adalah satu satu alternatifnya.Â
Kita tetap dapat bertatap muka dengan mereka melalui kegiatan ini. Setidaknya melepas sedikit kerinduan terhadap mereka meski tak bertemu langsung dan tak berjabat tangan secara langsung. Untuk memulai kegiatan mudik online jangan lupa dipersiapkan ini ya https://thr.kompasiana.com/safniyeti85179/5ec012f0d541df28ec49ab32/mudik-online-ini-yang-harus-disiapkan