Mohon tunggu...
Safniyeti
Safniyeti Mohon Tunggu... Dosen - THE SUN IS NEW EVERYDAY

THE SUN IS NEW EVERYDAY (Dream it, Wish it, Do it)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Covid-19 dan Harapan Anak Kosan

26 Maret 2020   00:02 Diperbarui: 26 Maret 2020   00:01 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kegiatan Mahasiswa (Foto : Dok. Pribadi)

Data yang tercatat pada hari Rabu (25/3/2020) hingga pukul 12.00 Wib, terjadi peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 yakni menjadi 790 yang mana pada hari sebelumnya berjumlah 685 kasus.

Hal ini diungkapkan oleh juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang dilaksanakan di gedung BNPB, Jakarta Timur.

Fenomena Pandemi Covid-19 telah merubah kebiasaan berbagai kalangan masyarakat. Salah satunya para mahasiswa pejuang ilmu yang hidup di rantau dan terpisah dari kedua orang tua. Hampir seluruh perguruan tinggi memilih untuk meniadakan kegiatan akademis guna menekan penyebaran virus yang telah menelan banyak nyawa di dunia. 

Hari-hari sebagian mahasiswa yang memilih untuk tidak pulang ke kampung halaman, diisi dengan berbagai kegiatan di kosan karena tidak adanya kegiatan kampus. 

Mereka memilih untuk bertahan di kosan mengingat berbagai resiko yang akan mereka hadapi jika pulang ke kampung halaman. Siapa yang akan menjamin perjalanan dari kampus menuju kampung halaman mereka tetap aman? Siapa yang akan menjamin mereka tidak tertular Covid-19 tersebut diperjalanan pulang? 

Demi keselamatan orang banyak, mereka memilih untuk menetap diperantauan. Meskipun keadaan disekitar lingkungan mereka tak lagi sama. Jalanan sepi, para pedagang makanan mulai berkurang bahkan keuangan mulai menipis. 

Mereka berdiam diri dirumah, melakukan segala aktivitas dirumah. Memasak makanan sendiri untuk meniminalisir aktivitas diluar rumah. Adapula yang terkadang memesan makanan via online, namun ketika makanan itu sampai, mereka menyemprot bagian luar atau bungkusan makanan tersebut dengan hand sanitizer karena merasa cemas dengan kehadiran Covid-19. 

Tak pelak dalam kondisi sekarang ini, satu rumah menjadi begitu berisik karena penghuninya mengisi dengan berbagai kegiatan. Berkaraoke, bercerita, menonton tv, bermain monopoli, dan bahkan berolahragapun dilakukan di dalam rumah karena takut keluar rumah.

Harapan mereka adalah agar Covid-19 ini dapat segera diatasi, sehingga nantinya mereka bisa pulang ke kampung halaman di bulan Ramadhan. Kemudian harga bahan makanan tetap stabil dan mencukupi sehingga mereka dapat bertahan dalam situasi pandemi ini.

Aamiin..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun