Mohon tunggu...
Saepul Alam
Saepul Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Topik yang akan saya bawakan berbagai hal tetapi yang difokuskan terkait ekonomi karena sejalan dengan jurusan yang saat ini ditempuh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

( Filosofi Himat ) Mengapa harus Himat ?

19 April 2024   02:48 Diperbarui: 19 April 2024   02:52 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filosofi, falsafah atau filsafat secara etimologi atau asal usul katanya berasal dari Yunani kuno yang terdiri dari dua suku kata, yaitu "Philos" yang artinya cinta atau kecintaan dan "Sophia" yang berarti kebijaksanaan atau pengetahuan. Secara harfiah berarti cinta kebijaksanaan atau cinta terhadap pengetahuan (Bertens, 2018). Seperti kita ketahui dalam filsafat ada banyak cabangnya antara lain Filsafat ekonomi, sosial, hukum, pendidikan, agama dsb. Rasanya semua aspek berawal dari filsafat karena jika diibaratkan sebuah pohon filsafat adalah akarnya. Sempat penulis tanya kepada mahasiswa jurusan filsafat "apa alasan anda mengambil jurusan filsafat ? sementara stigma orang lain mengatakan tidak jelas prospek kedepannya" hebatnya ia menjawab "segala sesuatu itu harus didasari dengan logika, dan logika ada pada filsafat sehingga kita mau jadi apapun harus di awali dengan filsafat".

Dengan statement tersebut tentu adanya Kumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan bersama atau yang dikatakan organisasi atau lebih spesifik nya lagi Organisasi Daerah Cianjur / Himpunan Mahasiswa Tjiandjur (Himat) mesti diawali dengan berfilsafat, hingga penulis mempunyai ide untuk memberikan narasi tentang Filsafat Himat.

Banyak orang mengamini bahwa dikatakan organisasi adalah dua orang atau lebih yang memiliki tujuan sama di wadah yang sama. Tetapi pada realita nya orang orang gabung pada sebuah organisasi karena ingin menambah pengalaman, skill, relasi hingga menjadi batu loncatan untuk mempunyai profesi. Padahal jika ditelisik lebih dalam lagi orang tersebut mempunyai tujuan pribadi bukan kelompok, maka pertanyaan nya orang yang gabung pada organisasi baiknya mendahulukan tujuan pribadi atau tujuan kelompok ? katakanlah mayoritas kita menyetujui alasan gabung organisasi harus mendahulukan tujuan pribadi. Sementara Himat apakah bisa memenuhi kebutuhan pribadinya ? bicara tentang nambah pengalaman penulis yakin diluar sana lebih banyak pengalaman yang dapat di ambil, jika alasannya primordial atau kekeluargaan mungkin kenyamanan mereka lebih terasa diluar ketimbang di ruang lingkup Himat termasuk juga relasi. Lantas daya jual Himat kepada kader Himat apa selain alasan yang dapat dibantah tersebut. 

Ruang mahasiswa asal cianjur itu tidak hanya himat saja bahkan di bebapa kampus mereka membuat organisasi lagi khusus mahasiswa cianjur dan organisasi tersebut mempunyai alasan kenapa tidak gabung di Himat ya karena daya jual nya sama aja. Pun bicara tentang pengabdian terhadap Masyarakat cianjur mungkin orang yang tidak gabung di Himat pun ia lebih banyak memberikan kontribusi terhadap daerah cianjur. Tetapi penulis mempuanyi alasan kuat kenapa mahasiswa cianjur harus ikut andil di Himat karena agar satu narasi, agar gerakannya satu komando dan jika semua mahasiswa asal cianjur gabung di Himat maka akan lebih leluasa terkait membuat gagasan dan gagasan tersebut berdampak lebih besar karena dengan Gerakan yang sama dibanding masing -- masing. Ibarat kata ketika ada tumpukan sampah dan sampah tersebut dibersihkan dengan satu lidi maka akan memakan banyak waktu untuk menyelesaikannya dibanding dengan banyak lidi yang disatukan dengan satu ikatan maka akan memudahkan dalam menyelesaikannya. Sebetulnya apapun nama organisasinya tidak terlalu fundamental asalkan mahasiswa cianjur ada pada satu ikatan. Sehingga ketika sosialiasi terhadap mahasiswa yang belum kenal Himat maka beri penegasan ikut organisasi daerah yang dapat mengikat yaitu Himat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun