Mohon tunggu...
Saepul Alam
Saepul Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Topik yang akan saya bawakan berbagai hal tetapi yang difokuskan terkait ekonomi karena sejalan dengan jurusan yang saat ini ditempuh

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Transformasi Ekonomi Masyarakat Cipanas

14 Maret 2024   22:15 Diperbarui: 14 Maret 2024   22:18 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ekonomi masyarakat cipanas ( sumber gambar: iStock/Schroptschop  )

Cipanas adalah sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Cianjur -- Jawa Barat tepatnya berada disebelah utara Kabupaten Cianjur berbatasan dengan Puncak -- Bogor dan termasuk wilayah Jabodetabek Punjur ( jakarta, bogor, Tangerang, Bekasi, puncak, cianjur ) dengan Luas Wilayah 58,03 KM2 dengan Jumlah Penduduk Sebanyak 91.405 Jiwa, data ini diambil pada tanggal 30 Desember 2023[1] yang mempunyai komoditas sayuran dan wisata. 

Merujuk pada komoditas sayuran Wilayah cipanas mempunyai berbagai macam sayuran diantaranya Bawang Daun, Wortel, Brokoli, Buncis, Bit, Kailan, Kol, Tomat, Jamur, Timun Jepang, Aneka Cabai, Selada, Jagung Manis, Paprika dan lainnya.[2] Hanya untuk saat ini terhitung pada tahun 2020 sampai 2024 di dominasi Bawang Daun dikarenakan menurut Petani disana harga dari Bawang Daun lebih stabil dan cara merawatnya juga tidak terlalu rumit jika dibandingkan dengan sayuran lainnya. 

Sektor wisata pun tidak kalah berpotensi dengan wilayah yang mempunyai dataran tinggi serta lingkungan yang sedikit masih asli sehingga wilayah cipanas ini dipenuhi dengan objek wisata diantaranya Kebun Raya Cibodas (KRC) Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), ARTALA, dan masih banyak yang lainnya sehingga penduduk disana bisa memanfaatkan wisata tersebut dengan berdagang di sekitar wisata atau mendapat pekerjaan menjadi karyawan di wisata tersebut walaupun kebanyakan karyawan diposisi strategis di dominasi orang luar. 

Memang generasi petani disana kian menurun, minat menjadi petani sudah jarang ditemui melihat generasinya lebih memilih merantau atau memilih pekerjaan lain dibandingkan memanfaatkan potensi alamnya. Padahal ada beberapa orang yang mendapatkan peluang petani dengan adanya Gudang E-Comerce yang terdapat dicipanas menjadikan para petani tidak lagi bergantung kepada tengkulak melainkan dari hasil panen bisa langsung di supply ke Gudang E-Comerce tersebut yang jika dibandingkan harga supply ke Gudang E-Comerce jauh lebih menguntungkan.

Sebetulnya tergantung kepada orangnya bisa memanfaatkan peluang atau tidak, jika melihat kondisi yang ada dicipanas tentu banyak peluang dan sudah di buktikan oleh beberapa orang yang sukses dibidang pertanian dan wisata. Seperti petani yang dulunya mengelola kebun hanya bisa mendapat keuntungan kecil bahkan hanya kembali modal bahkan juga bisa sampai rugi kini mendapatkan keuntungan yang cukup karena memanfaatkan peluang yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun