Manusia hidup dalam porsinya masing-masing. Memiliki kelebihan, kekurangan, serta batasan waktu. Bagaikan nyala lilin yang akan padam pada waktunya. Kelebihan, kekurangan dan waktu yang dimiliki manusia pastinya merupakan pemberian mutlak dari Allah yang tidak bisa dinegoisasi lagi. Dan manusia tidak lagi memiliki pilihan lain selain menerimanya dengan ikhlas. Karena manusialah satu-satunya makhluk Allah yang menyanggupi untuk menerima amanat sebagai khalifah di bumi.Â
Pilihan yang dapat manusia ambil dalam hidupnya adalah antara menjadi pribadi yang lebih baik dengan usaha maksimal atau hanya berpangku tangan menanti ketentuan-Nya. Karena Allah hanya mengubah keadaan suatu kaum sebagaimana yang mereka usahakan. Tidak akan ada input tanpa output. Tidak akan ada perubahan tanpa kita yang mengusahakannya. Karena setiap perbuatan yang kita lakukan akan ada balasannya. Meski hanya tersenyum kepada saudaranya.Â
Dengan bonus akal dan hawa nafsu, manusia menjadi makhluk yang lebih baik dibandingkan dengan makhluk lainnya. Meski demikian manusia harus tetap berusaha memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya. Menjalani hidup dengan iringan kebaikan-kebaikan di sekitar kita. Dan menjadi salah satu kebaikan itu sendiri untuk menumbuhkan kebaikan-kebaikan lainnya.Â
Ada sebuah suara yang selalu berbisik dalam diri manusia, ia adalah suara hati yang selalu menyuarakan kebaikan. Namun kadang kala terabaikan begitu saja seolah ia hanyalah angin lembut yang berlalu. Keberadaannya tiada arti bagi beberapa orang. Di mana mereka lebih mengutamakan hawa nafsu mereka bahkan terkadang logika pun terkalahkan. Manusia memiliki paket lengkap dalam hidupnya yang seharusnya bisa digunakan secara seimbang dalam hidupnya.
Akal, hawa nafsu dan hati adalah satu kesatuan yang saling terikat dan berhubungan satu sama lain. Keberadaannya merupakan sebuah anugerah besar dari-Nya yang tidak bisa diingkari, maka harus dimanfaatkan secara bijak. Dengan kesatuan inilah hidup manusia menjadi terarah dan berkah.Â
Kualitas manusia akan semakin baik bila dapat memaksimalkan ketiganya. Hingga jadilah manusia itu makhluk yang benar-benar sempurna usahanya dengan ketiga hal tersebut. Karena kesempurnaan itu ada dengan usaha yang sempurna dan bukan karena apa adanya. Sejatinya, tiada makhluk yang benar-benar sempurna.Â
Jika ada pilihan untuk melakukan dengan maksimal dan hasil terbaik, kenapa tidak? Bila masih ada waktu dan kesempatan maka sudah seharusnya manusia berproses menuju jalan dan usaha yang lebih baik dari sebelumnya. Meninggalkan keburukan masa lalu dan menjadikannnya pelajaran sebagai bekal menghadapi hari baru. Karena hidup selalu berjalan hingga pada masanya nanti dunia ini akan hancur dan tidak memberikan kesempatan lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H