Mohon tunggu...
Safitri Wahdania
Safitri Wahdania Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hoby saya main volly

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Erick Erikson: Delapan (8) Tahap Perkembangan Psikososial

25 Oktober 2024   20:02 Diperbarui: 1 November 2024   07:31 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori psikososial Erikson menyimpulkan, bahwa terdapat delapan tahapan perkembangan pada diri manusia dimulai sejak kanak-kanak hingga manula.

1.Fase bayi (lahir - 18 bulan); yang dibutuhkan di fase ini adalah pengasuhan dengan afeksi yang cukup dan konsisten serta memastikan konflik yang dikelola dengan baik karena sangat mempengaruhi tingkat kepercayaan (trust issue). Membentuk pribadi kanak-kanak yang memiliki kekuatan emosi yang baik atau sebaliknya.

2.Fase kanak-kanak (2 - 3 tahun); dimana pembentukan kendali diri yang menciptakan kemandirian, terjadi di fase ini. Proses ini menghasilkan keinginan atau will dan keyakinan diri. Sebaliknya, fase yang gagal hanya menghasilkan anak dengan sikap pemalu dan penuh keraguan.  

3.Fase pra sekolah (3 - 5 tahun); di fase ini terjadi pembentukan sikap kepemimpinan, inisiatif dan kerjsama, yang distimulasi melalui permainan dan interaksi sosial dengan sesama rekan bermain. Jika proses anak dalam fase ini gagal, maka yang muncul adalah sikap meragukan diri sendiri, selalu merasa bersalah dan rendahnya inisiatif.

4.Fase sekolah (5 - 13 tahun); individu cenderung lebih menyukai aktifitas dan kompetisi, sehingga reward, apresiasi dan pujian seringkali menjadi tujuan dari perilaku individu. Kegagalan mendapatkan rewad yangs esuai akan mempengaruhi iklim kompetisi individu dan menimbulkan kemarahan serta menguatkan krisis rendah diri individu.

5.Fase remaja (13 - 21 tahun); proses pencarian jatidiri terjadi dalam fase ini dan faktor yang paling berperan dalam pembentukannya adalah kelompok serta model kepemimpinan. Ingin menjadi orang yang berguna dan menjadi kebanggaan komunitasnya, adalah hasil akhir yang ingin dicapai, dengan (bahkan) disertai kenekatan sekalipun. Sebaliknya apabila fase ini gagal, individu akan tumbuh menjadi pemarah dan bergantung pada orang lain.

6.Fase dewasa awal (21 - 39 tahun); pengalaman-pengalaman difase sebelumnya berpengaruh besar terhadap karakter individu di fase ini. Hasil akhir dari fase ini bisa mendorong individu pada kebutuhan akan keintiman dengan seseorang/ sesuatu atau sebaliknya yaitu perasaan isolasi diri yang kuat menjauh dari lingkungannya/ terhadap segala sesuatu.

7.Fase dewasa (40 - 65 tahun); fase dimana individu senang berbagi pengalaman dan ilmu; atau sebaliknya merasa tidak berguna karena mengalami kegagalan dalam hidupnya. Keluarga dan institusi tempat bekerja atau tempat terlibat dalam lingkungan kembali menempati peran penting dalam mempengaruhi individu di fase ini.

8.Fase kematangan (65 tahun ke atas); pada fase lansia ini individu akan merasa hidup dan bahagia apabila ia merasa berguna. Fator yang paling berpengaruh adalah siapapun yang dapat membawanya pada perasaan yang demikian. Kualitas karakter yang dihasilkan pada fase ini adalah integritas dan rasa tanggung jawab. Sebaliknya, putus asa dan rasa kecewa dapa menguasai individu lansia di fase ini akibat kegagalan proses dalam fase kematangan.
Tahapan itu berurutan namun prosesnya berlangsung fleksibel karena perkembangan kualitas dasar ego setiap orang memiliki jadwal waktunya sendiri. Namun, faktor dan komponen yang mempengaruhinya relevan, saling berkaitan dan mempengaruhi antar fase serta berperan kuat dalam pembentukan karakter individu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun