Yang selalu tersenyum dikala lelah membebanimu
Kala matamu terurai dengan tetesan air mata
Dengan keringat yang aku tak tau betapa banyak membasahi dahimu
Sayangnya waktu enggan tuk terhenti
Hingga aku menyadari
Semakin berjalannya hari
Adalah tanda perihal apa yang ku jalani takkan sama lagi
Saat ini aku mampu melihat wajah yang selalu bahagia
Padahal ku tahu kau menahan lara
Hanya untuk membuatku bahagia
Hingga kau lupa bahwa dirimu pun harus ku jaga
Kalau saja aku mampu
Aku ingin selalu mendampingimu
Dan bersandar dibahumu
Serta merasakan pelukanmu lagi
Ayah,
Aku merindukanmu
Aku hanya mampu memutar klise memori tentangmu
Berharap agar masa itu hadir lagi
Saat pelukanmu adalah pelukan ternyaman yang pernah ada
Pejuangku
Tetaplah tunggu anakmu yang akan bahagiakanmu
Mencintaimu tanpa ada batas waktu
Menyayangimu hingga akhir waktumu nanti
Ayah,
Aku mencintaimu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H