Mohon tunggu...
Safitri Lestari
Safitri Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - Wanita kelahiran tahun sebelum reformasi dan menulis berbagai kisah hidupnya melalui ribuan aksara kata

Untuk para pecinta aksara yang tertuang dalam rasa, agar kelak kita bisa saling menyapa dan bersuar ria

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Satu Nama yang Tak Pernah Terlupa

5 September 2019   21:22 Diperbarui: 5 September 2019   21:25 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu satunya nama yang selalu ku rindukan adalah dirimu
Yang selalu tersenyum dikala lelah membebanimu
Kala matamu terurai dengan tetesan air mata
Dengan keringat yang aku tak tau betapa banyak membasahi dahimu

Sayangnya waktu enggan tuk terhenti
Hingga aku menyadari
Semakin berjalannya hari
Adalah tanda perihal apa yang ku jalani takkan sama lagi
Saat ini aku mampu melihat wajah yang selalu bahagia
Padahal ku tahu kau menahan lara
Hanya untuk membuatku bahagia
Hingga kau lupa bahwa dirimu pun harus ku jaga

Kalau saja aku mampu
Aku ingin selalu mendampingimu
Dan bersandar dibahumu
Serta merasakan pelukanmu lagi

Ayah,
Aku merindukanmu
Aku hanya mampu memutar klise memori tentangmu
Berharap agar masa itu hadir lagi
Saat pelukanmu adalah pelukan ternyaman yang pernah ada

Pejuangku
Tetaplah tunggu anakmu yang akan bahagiakanmu
Mencintaimu tanpa ada batas waktu
Menyayangimu hingga akhir waktumu nanti

Ayah,
Aku mencintaimu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun