Mohon tunggu...
Safitri Eka Ramadhani
Safitri Eka Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN UM 2021 Berinisiatif Mengukur Kesesuaian Zat Kimia Tanah Persawahan di Desa Sambigede

18 Juli 2021   20:56 Diperbarui: 18 Juli 2021   21:14 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malang (18 Juli 2021) -- Desa Sambigede merupakan desa yang sebagian besar wilayahnya merupakan lahan pertanian.  Banyak warga desa yang berprofesi sebagai petani. Mereka menanam berbagai macam tanaman seperti, padi, jagung, tebu, jeruk, tembakau, dan sayur-sayuran. Dalam melakukan kegiatan pertanian ini tentunya memerlukan kualitas tanah yang baik dan benar guna mendapatkan hasil panen yang maksimal.

Kebanyakan petani di Desa Sambigede menggunakan pupuk urea pada lahan pertanian mereka. Namun, penggunaan pupuk tidak bisa sembarangan serta harus memperhatikan kondisi dan kualitas lahan pertanian. Kualitas tanah merupakan kapasitas dari suatu tanah dalam suatu lahan untuk mempertahankan pertumbuhan dan produktivitas tanaman serta hewan, mempertahankan kualitas udara dan air atau mempertahankan kualitas lingkungan.

Atas permasalahan diatas maka mahasiswa KKN Reguler 2021 Universitas Negeri Malang di  Desa Sambigede melakukan pengujian sampel tanah. Sebelum melakukan pengujian sampel tanah tersebut, anggota KKN melakukan observasi terlebih dahulu. Observasi tersebut didampingi oleh Bapak Agus selaku perangkat desa yang bertugas mengarahkan lokasi mana saja yang akan di uji. Pada pengujian kualitas tanah ini kami mengambil sampel pada 10 lahan pertanian yang merupakan tanah kas desa (TKD) yang berbeda. Pengujian dilakukan untuk mengetahui tingkat pH, Fe dan Mn, zat kapur, bahan organik.

Dokpri
Dokpri
Tingkat keasaman tanah yang ideal untuk tanaman yaitu antara pH 5,5 sampai 7,5. Tanah yang terlalu masam dan terlalu basa tidak baik untuk tanaman, karena akan menggangu pertumbuhan tanaman. Keasaman tanah tersebut disebabkan oleh beberapa hal diantaranya yaitu tingginya curah hujan, pemanfaatan tanah tanpa jeda, dan penggunaan pupuk kimia secara berlebihan. Menurut (Widawati, dalam Mujib dkk, 2004) tanah yang masam memiliki ciri menurunnya produktivitas beberapa komoditas seperti padi, jagung, dan kedelai. Tanah masam disebabkan keracunan Al, Fe, dan Mn, yang dapat menjadi kendala pada pertumbuhan tanaman di tanah tersebut.

Pengukuran zat kimia yang diujikan di lapangan yaitu pH, Fe dan Mn, zat kapur, bahan organik. 2 dari 10 titik pengambilan sampel memiliki pH tanah 7. Sedangkan untuk 8 sampel lainnya memiliki pH tanah 6. Dimana nilai pH tanah tersebut termasuk dalam katergori ideal. Kandungan Fe dan Mn pada tanah sawah hanya 2 diantara 10 sampel yang teridentifikasi, namun sangat sedikit. Hal tersebut dilihat berdasarkan reaksi pada sampel tanah yang ditetesi H2O2 3% hanya memiliki sedikit buihan pada reaksinya. 

Berikutnya yaitu kandungan bahan organik dimana sampel tanah sawah Desa Sambigede memiliki kandungan bahan organik yang cukup bagus. Hal tersebut dilihat dari reaksi sampel tanah ketika ditetesi H2O2 10% tanah sawah tersebut bereaksi dengan buihan yang bervariasi, dari sedikit hingga banyak. Selanjutnya, kandungan zat kapur pada sampel tanah sawah Desa Sambigede memiliki sedikit reaksi atau buihan ketika ditetesi HCl 10%, hal tersebut dapat diartikan kandungan kapur pada sampel tanah sawah tersebut sedikit. Namun, kandungan kapur pada sampel tanah tersebut tidak terlalu diperlukan untuk saat ini karena pH tanah sudah baik.

Apabila kemasaman tanah meningkat, dapat dilakukan dengan pemupukan berimbang, dengan  pengaplikasian antara pupuk organik dan non organik secara seimbang. Apabila pH tanah rendah, dapat menggunakan kapur pertanian yang dapat menaikkan pH tanah. Kandungan Fe dan Mn juga membantu dalam peningkatan produktivitas tanaman. Namun sangat sedikit kangdungan Fe pada sampel tanah yang telah diuji hal ini yang dapat menjadi alasan kurangnya produktivitas pertanian di Desa Sambigede. Penyebab keluhan tanah yang kurang produktif lainnya bisa disebabkan karena banyaknya sampah yang masuk ke area pertanian sehingga menghambat produktivitas pertanian di Desa Sambigede.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun