Modal utama cinta salah satunya adalah kelembutan sikap. Kelembutan akan melahirkan cinta, dan perasaan cinta akan semakin merekatkan hubungan antara guru dengan siswanya.
Bila seseorang mencintai sesuatu, pasti ia akan berperilaku lembut terhadap sesuatu yang dicintainya tersebut. Jika siswa selalu menemukan kelembutan setiap kali berinteraksi dengan guru, maka siswa akan meyakini bahwa gurunya memang mencintai mereka.
Hampir semua guru berkeinginan untuk mencintai dan dicintai siswanya. Namun tidak semua guru berhasil melakukannya. Kiat-kiat untuk melembutkan hati guru: pertama, jangan pernah ragu menyatakan "aku juga mencintaimu" terhadap siswa.
Menurut Gary Chapman, semua tingkah laku anak adalah "bahasa cinta." Dari tingkahnya yang beraneka rupa ,anak mengharap respon positif dari orang dewasa. Oleh karena itu kita tidak boleh tergesa-gesa menstempel/cap hitam terhadap anak yang bertingkah polah negatif, tetapi segeralah kita menangkap pesan cinta dari anak tersebut. Disinilah muasal hati menjadi lunak dan lembut. kedua, nyatakan "aku hadir demi kamu."
Jika guru menganut filsafat ini maka, bagaimanapun karakter siswa yang dihadapi, guru akan mampu menerima dan menghadapinya dengan bijak. ketiga, nyatakan "akulah sahabatmu."
Apabila ada teman yang selalu setia bersama kita di kala susah atau senang, maka dialah teman sejati. Guru jangan jadi model "polisi" yang akan menjadi teman dinas bagi siswanya. Sebagai teman sejati guru harus mampu menciptakan komunikasi "pemecah es" untuk memecahkan kebekuan suasana dalam berinteraksi dengan siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H