Mohon tunggu...
Safitri Ahmad
Safitri Ahmad Mohon Tunggu... Arsitek - arsitek lansekap, urban planner, penulis

Saya senang menulis, terutama tentang arsitektur, arsitektur lansekap, perkotaan, selain mengerjakan proyek lansekap dan kajian. Lahir dan besar di Bukittinggi, dan info tentang kota ingin saya bagi untuk pembaca, yang mungkin bermanfaat untuk pembaca yang ingin mampir ke kota itu. Saat ini, saya punya 3 web pribadi, safitriahmad.com, jamgadang04.com, dan cemilanminang.com.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengatasi Banjir dalam Skala Lokal

6 Juli 2022   07:46 Diperbarui: 6 Juli 2022   07:50 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Padahal, keterlibatan warga lokal --yang terdampak langsung atau tidak akibat banjir yang selalu terjadi setiap tahun-- bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam mengatasi banjir atau genangan yang di berada di sekitar rumah mereka sangat diperlukan.

Disesuaikan dengan Masalah

Pola penyelesaian masalah banjir dalam skala lokal (secara administrasi RT/ RW, atau secara area yang terkena banjir) berbeda-berbeda, disesuaikan dengan masalah, dan penyelesaian masalah berdasarkan kondisi atau keadaan area tersebut (meliputi sumber daya manusia-warga, kondisi tapak, kemungkinan penyelesaian masalah). Tidak bisa hanya melibatkan warga saja (memberi masukan, melaporkan), karena ada bagian tertentu yang pemerintah daerah harus turun tangan (membangun tanggul, memperdalam got, atau membantu warga membangun sumur resapan di tanah warga-terutama di area banjir).

Selama ini, pemerintah daerah terlalu fokus pada penanganan banjir skala kota dengan naturalisasi dan normalisasi sungai, pengerukan kali/waduk, revitalisasi pompa, pembangunan tanggul, pembangunan drainase vertikal atau sumur resapan, dan membangun waduk. Jika terjadi banjir, dan ketinggian air pada beberapa titik tertentu mengkhawatirkan, maka dilakukan penyedotan air dan warga mengungsi di tempat yang telah disediakan.

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun