Mohon tunggu...
Dwi Anggun Safitri
Dwi Anggun Safitri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa universitas Airlanggga

Hobi saya membaca, mendengarkan musik, mengerjakan hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Marketplace Guru: Inovasi Pendukung Pendidikan yang Kontrovesial

2 Juni 2023   10:57 Diperbarui: 2 Juni 2023   10:58 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Opini: "Marketplace Guru: Inovasi Pendukung Pendidikan yang Kontroversial"

Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena marketplace guru telah menarik perhatian dalam dunia pendidikan. Platform-platform daring yang menghubungkan guru dengan murid atau orang tua murid telah menjadi semakin populer, menawarkan akses mudah terhadap layanan pendidikan di berbagai bidang. Namun, kehadiran marketplace guru juga memicu perdebatan yang kompleks tentang implikasi jangka panjangnya bagi sistem pendidikan.

Salah satu keuntungan utama dari marketplace guru adalah kemudahan akses. Melalui platform ini, siswa atau orang tua murid dapat dengan mudah mencari guru yang sesuai dengan kebutuhan mereka, baik itu untuk pelajaran tambahan, bimbingan belajar, atau pelatihan keterampilan khusus. Ini memberikan fleksibilitas yang besar dan memungkinkan individu untuk belajar sesuai dengan waktu dan tempat yang mereka inginkan.

Namun, di balik kemudahan akses tersebut, ada beberapa isu yang perlu diperhatikan. Pertama, marketplace guru dapat memicu komersialisasi pendidikan. Dalam upaya untuk bersaing dan menarik pelanggan, beberapa guru mungkin tergoda untuk memasarkan diri mereka dengan harga yang lebih murah atau menawarkan janji hasil yang cepat. Hal ini dapat mengabaikan kualitas pendidikan yang seharusnya menjadi prioritas utama.

Kedua, marketplace guru juga dapat menghadirkan tantangan dalam hal kualitas pengajaran. Sebagai platform yang terbuka bagi siapa pun yang ingin menjadi guru, tidak ada jaminan bahwa semua pengajar memiliki kualifikasi yang memadai atau pengalaman yang cukup. Ini dapat membahayakan mutu pendidikan yang diberikan kepada siswa.

Selain itu, marketplace guru juga memunculkan pertanyaan tentang peran dan posisi guru dalam sistem pendidikan. Apakah marketplace guru akan menggantikan peran guru konvensional?Apakah ini akan mengurangi penghargaan terhadap profesi guru dan mengabaikan pengaruh penting dari pendidikan formal di lembaga pendidikan resmi? Ini adalah pertanyaan yang memerlukan pemikiran kritis dan diskusi mendalam dalam upaya menjaga kualitas pendidikan dan menghormati profesi guru.

Sebagai solusi, penting bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk mengawasi dan mengatur marketplace guru dengan cermat. Standar dan kualifikasi yang jelas harus ditetapkan untuk memastikan bahwa hanya guru berkualitas yang dapat berpartisipasi dalam platform tersebut. Selain itu, transparansi harga dan umpan balik dari pengguna juga harus ditingkatkan agar orang tua atau siswa dapat membuat keputusan yang terinformasi.

Marketplace guru adalah inovasi yang menarik dalam dunia pendidikan. Namun, agar potensi positifnya dapat dimanfaatkan sepenuhnya, perlu ada keseimbangan yang tepat antara akses mudah dan kualitas pendidikan yang berkualitas. Dalam menjaga masa depan pendidikan, kita harus tetap memperhatikan nilai dan integritas pendidikan yang melampaui kepentingan komersial semata.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun