Mohon tunggu...
safiroh adania
safiroh adania Mohon Tunggu... mahasiswa

jika ingin berkarya maka menulislah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keutamaan Membaca Al Quran dengan Tartil

3 Januari 2023   20:50 Diperbarui: 3 Januari 2023   21:03 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Al-Qur'an merupakan kitab suci yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril untuk disampaikan kepada umat Islam. Berfungsi sebagai pedoman/petunjuk hingga akhir zaman bagi umat Islam, sebagai penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya dan juga sebagai sumber-sumber pokok ajaran slam.

Oleh karena itu, sebagai umat muslim hendaknya kita senantiasa untuk membacanya, memahami maknanya, dan mengaplikasikannya ke dalam kehidupan kita. Ketika sedang membaca alquran hendaklah kita membaca dengan bacaan tartil/pelan. Karena membaca dengan tartil/membaca pelan itu termasuk kedalam kesunnahan yang telah disepakati oleh para Ulama'. Seperti firman Allah SWT:

  

" dan bacalah alquran secara perlahan."

Tartil yang dimaksud adalah membaca dengan terang dan jelas. Tartil secara bahasa berasal dari kata rattala-yirottilu yang memiliki arti serasi dan indah.

Seperti yang telah Rosulullah contohkan, ketika membaca Al-Qur'an beliau memperjelas pada setiap hurufnya. Agar tidak cambur antara 1 huruf dengan huruf yang lainnya. Rosulullah juga tidak terlalu lambat tidak pula terlalu cepat dalam membaca Al-Qur'an.

Bukan hanya membaca dengan perlahan saja namun yang harus kita perhatikan ketika membaca Al-Qur'an adalah hukum-hukum bacaan tajwid. Karena terciptanya bacaan yang tartil berasal dari sesuainya bacaan Al-Qur'an dengan hukum-hukum tajwid. Dalam Tafsir Ibnu Katsir, tartil memiliki arti membaca sesuai hukum tajwid.

Membaca secara perlahan akan  juga bisa membantu seseorang untuk memahami dan mentadabburi maknanya. Karena tujuan dari membaca Al-Qur'an secara tartil adalah agar seseorang bisa merenungi maknanya. Membaca tartil juga disunnahkan bagi orang 'ajami (orang yang tidak paham bahasa arab/ non arab) karena sesungguhnya membaca Al-Qur'an dengan tartil itu lebih mendekati kepada menghormati dan memuliakan alquran, dan juga lebih memengaruhi kepada hati.

Semoga dengan ini kita bisa lebih semangat dalam membaca Al-Qur'an dan mentadabburinya. Juga bisa lebih dekat dengan Al-Qur'an.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun