Hari ini aku pulang sekolah dengan gembira, meski hari ini adalah hari yang melelahkan. Ulangan harian Bahasa Indonesia, Sejarah dan Fisika hari ini berturut-turut. Dan beruntungnya otakku mampu menangani semuanya, dengan nilai sempurna.
Yang membuatku gembira adalah, seseorang yang ku suka beberapa bulan terakhir ini. Bukan aku yang mengejar dan memberi harapan terlebih dulu, namun dia yang selalu memberikanku perhatian kecil. Siapa yang tidak akan terbawa perasaan dengan perilakunya padaku? temanku saja yang hanya tidak sengaja saling bertemu kontak mata sudah salah tingkah.
Setelah aku sampai rumah bersih badan dan makan, seperti biasa aku menulis cerita hari ini di buku diaryku.
"Bagaimana bisa aku tidak suka dengannya? pasti suka. Hari ini dia tiba-tiba berpindah tempat duduk di sampingku. Aku tak tau apa yang telah terjadi hingga dia pindah, aku baru saja datang dari perkumpulan organisasi literasi yang aku ikuti. Setelah sampai kelas, ternyata sudah ada guru Fisika yang menjelaskan materi baru. Setelah dijelaskan, kami diberikan tugas. Karena dia tidak mempunyai buku pendamping belajar siswa maka aku berbagi dengannya. Mengerjakan tugas masing-masing, kami membutuhkan kalkulator. Maka ponselku yang terpakai, karena dia tidak membawa ponsel. Setelah kami menghitung, dia telah menulis jawabannya. Namun aku belum, terlanjur dia hapus hitungan kalkulator yang tadi. Aku memprotesnya, lalu kami melanjutkan dan kali ini dia menghitungnya terlebih dahulu dan menggeser ponselku ke arahku agar aku bisa menulisnya terlebih dahulu. Entah aku yang terlalu berlebihan dan terbawa perasaan atau memang dia yang perduli dan perhatian padaku. Aku jujur, aku salah tingkah dengan perlakuannya itu. Aku dibuat bingung olehnya, aku ingin egois namun aku tak ingin terlalu percaya diri."Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H