Mohon tunggu...
SfrNA19
SfrNA19 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa/penulis terbaik cipta puisi

Penulis puisi, penyuka musik, penyuka kesepian, kegelapan dan seorang pemimpi tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tengah Malam

18 Januari 2023   09:11 Diperbarui: 18 Januari 2023   09:14 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam itu menyeramkan
Ada kalanya juga menyenangkan
Dapat membahagiakan
Dan bisa menyedihkan

Waktu tepat mencurahkan isi hati pada diri sendiri
Hati yang rapuh nan letih ini
Membutuhkan pencurahan nan penyemangat diri
Kala derita yang menyedihkan menerpa hidup ini

Tak ada yang memperdulikan sakit nan pedih
Sang penjahat dunia yang tak kenal belas kasih
Yakni takdir yang tak dapat diubah oleh tangan ini
Hanya ada dua pilihan, tetap hidup atau mati

Memilih hidup dengan rasa sakit
Membutuhkan topeng tebal nan kekal
Dengan keberanian yang tengah terakit
Menjadi perahu penyebrang lautan makhluk tanpa akal

Memilih mati dengan rasa dendam yang ingin terbalas
Persentase keberhasilan tak akan melebihi angka sebelas
Karena masalah tak selesai
Melainkan hidupmu yang telah usai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun