Diamku adalah takut
Diamnya adalah pengecut
Matanya tajam nan indah
Menunduk melihat buku petuah
Diamku adalah sedih
Diamnya adalah benci
Rinduku tertahan sangatlah pedih
Sulit menjadi sesama pembenci
Diamku menjadi trauma
Diamnya menjadi cacian
Cintaku tak ia hiraukan
Hanya caci yang ku terima
Suka bukan berarti cinta
Cinta bukan berarti sayang
Setia tak mudah untuk menjadi nyata
Bermesra hanya sekedar bersenang-senang
Do'a selalu terpanjat kepadanya
Berharap hatinya terbuka
Menerimaku nanti kepadanya
Pada saat waktu yang tepat bertatap muka
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI