Mohon tunggu...
Safiratul jannah
Safiratul jannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Surabaya

saya menyukai hal hal yang berbau parenting, tips untuk memudahkan tugas perkuliahan dan informasi pengembangan diri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa Benar, ABK Tidak Perlu Sekolah?

19 Desember 2023   19:39 Diperbarui: 19 Desember 2023   19:42 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

ABK atau anak berkebutuhan khusus adalah anak yang istimewa, mereka memiliki ke spesialan dan memerlukan treatment khusus dalam tumbuh kembangnya, namun masih jarang lingkungan memandang dan peduli dengan keistimewaan mereka, mayoritas lingkungan sekitar memandang sebelah mata dan rendah ABK. perlakuan yang kasar dan diskriminasi pun tak jarang di telan oleh Anak Berkebutuhan Khusus. Bahkan, ada stigma yang memandang bahwa ABK tidak memerlukan pendidikan, karena sia sia. Menurut kalian, benarkah stigma itu ?

Nyatanya, pendidikan merupakan hak dasar setiap individu, tanpa terkecuali. Namun, realita di lapangan menunjukkan bahwa anak-anak berkebutuhan khusus seringkali menghadapi tantangan yang lebih kompleks dalam memperoleh akses pendidikan yang layak. Padahal, anak-anak dengan kebutuhan khusus pun memerlukan perhatian yang khusus, termasuk dalam konteks pendidikan formal. Karena, sekolah memegang peranan sentral dalam pembentukan masa depan anak-anak, namun bagi anak berkebutuhan khusus, pilihan sekolah menjadi faktor kritis dalam pengembangan potensi mereka. Menurut laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2022, terdapat sekitar 1,3 juta anak berkebutuhan khusus di Indonesia. Meskipun demikian, belum semua dari mereka mendapatkan akses pendidikan yang setara dengan anak-anak pada umumnya.

Keberagaman kondisi berkebutuhan khusus, seperti autisme, disleksia, atau gangguan perkembangan lainnya, menambah kompleksitas dalam menyediakan lingkungan pendidikan yang sesuai. Oleh karena itu, didirikannya sekolah khusus untuk anak-anak berkebutuhan khusus menjadi langkah yang strategis. Sekolah ini memiliki pendekatan yang lebih terfokus dan menyesuaikan metode pembelajaran sesuai dengan kebutuhan individual setiap siswa.

Data yang didapat dari sejumlah penelitian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunjukkan bahwa anak-anak berkebutuhan khusus yang mengenyam pendidikan di sekolah khusus memiliki kemajuan yang lebih baik dalam berbagai aspek perkembangan. Guru yang terlatih khusus dan lingkungan yang mendukung adalah kunci keberhasilan pendidikan bagi anak-anak ini. Namun, penting untuk mencatat bahwa inklusi tetap menjadi tujuan utama. Inklusi pendidikan adalah pendekatan di mana anak-anak berkebutuhan khusus diajak untuk belajar di sekolah umum bersama teman-teman sebaya mereka. Sebagai respons terhadap hal ini, beberapa sekolah umum telah menyesuaikan kurikulum dan menyediakan fasilitas pendukung untuk menciptakan lingkungan inklusif.

Data penelitian dari lembaga-lembaga pendidikan internasional menunjukkan bahwa inklusi pendidikan memiliki dampak positif tidak hanya pada perkembangan akademis anak-anak berkebutuhan khusus tetapi juga pada perkembangan sosial dan emosional mereka. Anak-anak di lingkungan inklusif cenderung memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi dan kemampuan berinteraksi sosial yang baik. Namun, tantangan dalam implementasi inklusi pendidikan tetap ada. Pelatihan yang memadai bagi guru dan staf sekolah umum, dukungan dari pemerintah, serta pemahaman dan dukungan dari masyarakat menjadi kunci keberhasilan inklusi pendidikan. Dengan mempertimbangkan data dan fakta yang telah didapat ini, kita dirasa perlu untuk mendorong pendidikan yang inklusif dan menyediakan pilihan sekolah khusus untuk anak-anak berkebutuhan khusus karena itu adalah langkah cukup krusial. Masyarakat perlu menyadari bahwa setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhannya, tanpa terkecuali. Dengan membangun jembatan pendidikan yang kuat, kita dapat menciptakan masyarakat yang inklusif dan memberikan peluang yang setara bagi semua anak, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus.

Jadi, Anak-anak berkebutuhan khusus memiliki hak yang sama dalam mengakses pendidikan berkualitas. Untuk mewujudkan hal ini, perlu adanya upaya kolaboratif dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, lembaga pendidikan, hingga masyarakat luas. Dengan menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif, kita tidak hanya memberikan akses pendidikan yang setara, tetapi juga membantu anak-anak ini untuk tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi mereka. Yuk dukung ABK di sekitar kalian mendapat pendidikan yang sepatutnya!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun