Mohon tunggu...
Gadis Shafira
Gadis Shafira Mohon Tunggu... Freelancer - live and learn

dont forget to live your life and learn the journey guys 💕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Helicopter Parenting vs Permissive Parenting, Mana yang Lebih Baik?

3 November 2019   23:01 Diperbarui: 3 November 2019   23:22 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setelah membahas tentang elephant parenting dan tiger parenting, akhir-akhir ini ada istilah yang sering kita dengar yaitu helicopter parenting dan permissive parenting. Apa lagi ya itu ?

 Helicopter parenting

"rasanya pengen punya jurus membelah diri jadi 10 biar bisa selalu lihat dan ngawasin anak-anakku di mana pun kapan pun", nah pola asuh seperti ini nih yang dinamakan helicopter parenting. Pola asuh Dimana orangtua terkesan overcontrolling/ overprotective pada anak-anak.

Seorang psikolog yang tinggal di Dallas, Amerika Serikat, Dr. Ann Dunnewold, Ph.D., menyatakan  bahwasannya helicopter parenting adalah usaha dan sikap berlebihan orangtua yang dilakukan kepada anaknya. Selalu teribat dalam semua urusan anak, selalu ikut campur dalam segala aspek kehidupan si anak.  misalkan, menentukan teman mana yang boleh di ajak bergaul, memilihkan baju, menentukan mainan apasaja yang boleh dimainkan, dan memilihkan kegiatan apa saja yang boleh dilakukan anak. yang berdampak jikalau anak sedang dihadapkan pada suatu permasalahan baik itu dalam lingkup pergaulan ataupun akademik, bukannya menyelesaikan masalahnya sendiri, biasanya orangtua se segera mugkin turun tangan untuk menyelesaikan semua masalah. Kebanyakan orangtua yang menerapkan helicopter parenting ini tidak hanya diterapkan saat anak masih kecil tetapi berlanjut hingga anak dewasa.

Terus dampaknya bagaimana ? pastinya akan berdampak  buruk  bagi anak. mungkin awalnya orangtua pikir "ini baik untuk dilakukan, dengan begini anakku jadi aman dan bahagia" dan seterusnya. Nyatanya, kekhawatiran orangtua yang berlebihan sehinga selalu overprotective/ overcontroling ini akan memberikan dampak negatif yang berpengaruh pada kehidupan anak di masa yang akan datang.

Berikut dampak yang ditimbulkan dari helicopter parenting :

1. kurang percaya diri.

Karena anak tidak pernah belajar untuk bisa meentukan pilihannya sendiri dan menjadi pribadi yang selalu bergantung pada orangtua. Anak menjadi kurang percaya diri dalam menentukan pilihannya sendiri karena selalu takut salah.

2. kurang terampil dan manja.

Karna sudah terbiasa sehabis main mainnaya dibereskan, atau sudah terbiasa dipakaikan kaos kaki beserta sepatunya. Yang membuat anak tumbuh menjadi anak yang kurang cekatan dan manja.

3. tidak bisa menghadapi kegagalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun