Mohon tunggu...
Gadis Shafira
Gadis Shafira Mohon Tunggu... Freelancer - live and learn

dont forget to live your life and learn the journey guys 💕

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bolehkah Membandingkan Anak?

20 Februari 2018   21:53 Diperbarui: 22 Februari 2018   09:35 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sering merasa kenapa anak saya tidak seperti anak yg medapatkan juara satu dikelas serta pintar dalam  memainkan piano ? lalu bunda bicara dengan sang buah hati membicarakan tentang perbandingannya dengan si juara satu dengan maksud agar anak termotifasi agar bisa menjadi seperti itu ?

Bolehka membandingkan anak dengan anak yang lannya  ? jawabanya tentu saja tidak boleh bunda. Kenapa ? karna setiap anak mempunyai karakter tersendiri yg membuatnya menjadi sosok yang unik dan takterbandingkan satu dengan lainnya.

Taukah bunda bahwa terlalu sering membandingkan anak dengan anak yang lainnya berdampak buruk bagi peertumbuhan anak. seperti, anak menjadi kurang mengenali dan kurang percaya pada dirinya sendiri, anak akan mengembangkan sikap iri hati terhadap orang lain, anak tidak akan pernah puas dengan apa yang ia miliki dikemudian hari, kemudian emosi anak menjadi labil karna ia cenderung menggantungkan keberhargaan dirinya pada pendapat atau perbandingan  yang dilakukan oleh orang lain,dan bukan hasil prestasi dirinya sendiri. 

Ingat bunda ! bahwa anak merekam semua kejadian yg dialami sejak dia kecil, semua pola akan terekam dan terbawa hingga dewasa. Dengan membandingkan anak seperti itu akan mmbuat anak menjadi mudah minder dan tidak percaya diri. Dan justru malah menghambat jalannya pertumbuhan anak, mengurung kreativitasnya serta membuatnya kkurang bersenmangat dalam membangun masa depa sesuai dngan yang ia impikan.

Lalu sebaikanya kita sebegai orang tua harus berlak seperti apa ?

Lihat, saayangi, hargai anak sebagaimana adanya diirinya. Berikan stimulasi sebanyak banyaknya kepada anak agar ia dapat terstimulasi untuk menemukan bakatnya  TANPA dibandingkan dengan orang lain, bahkan saudara kembarnya sekalipun.

Target tiap anak bukan menjadi yang terbaik dlam segala hal, melainkan menjadi versi tebaik dari dirinya sendiri (Mellisa Grace, M.Psi., psikologi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun