Setiap awal pasti ada akhir. Suka dan duka dalam 35 hari rangkaian kegiatan KKN Kolaboratif #3 telah menemui akhir. Selesainya kegiatan KKN Kolaboratif #3 Kabupaten Jember tahun 2024 ditandai oleh penarikan yang berlangsung di Desa maupun Kecamatan masing-masing serta expo se-Kabupaten Jember.
Sebelum meninggalkan desa, mahasiswa KKN kolaboratif Kelompok 100 yang bertempat di Desa Gumelar menyampaikan permohonan maaf dan berterima kasih atas bantuan selama 35 hari terakhir kepada seluruh warga desa. Hal ini ditandai dengan pemberian kenang-kenangan berupa kumpulan foto kegiatan yang telah dilakukan. Simbolis ini dilakukan pada tanggal 23 Agustus 2024 bersamaan dengan acara Tasyakuran Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 yang bertempat di pendopo balai Desa Gumelar. Begitupun sebelum meninggalkan posko yang bertempat di rumah dinas, pada tanggal 25 Agustus 2024 mahasiswa berpamitan kepada para perangkat desa. Dengan harapan masih tetap dapat bertegur sapa dan bersilaturahmi kembali di kemudian hari.
Tidak sampai disitu saja, 8 kelompok KKN Kolaboratif #3 yang bertempat di Kecamatan Balung juga melakukan perpisahan yang bertempat di kantor Kecamatan Balung pada tanggal 27 Agustus 2024. Terdapat pesan yang disampaikan agar melalui kegiatan KKN ini para mahasiswa dapat belajar terjun ke masyarakat baik tentang cara berinteraksi, berkomunikasi, bahkan bekerja sama. Kegiatan ini ditutup dengan penyerahan cinderamata sebagai simbolis perpisahan KKN kolaboratif #3 di Kecamatan Balung, Kabupaten Jember.
Puncak acara penarikan adalah kegiatan expo yang diselenggarakan tanggal 28 Agustus 2024 yang bertempat di Stadion Notohadinegoro. Kegiatan ini dibuka dengan upacara penarikan oleh wakil bupati jember yang berharap melalui KKN kolaboratif mahasiswa memperoleh pengalaman dan pembelajaran dalam berkontribusi di masyarakat serta berbagai kegiatan yang telah diupayakan dapat bermanfaat dan berkelanjutan bagi desa yang ditempati. Setelah adanya upacara, dibukalah expo KKN yang ditandai dengan pemotongan pita oleh bapak Firjaun selaku wakil bupati jember.Â
Expo ini dihadiri oleh kelompok KKN setiap desa di Kabupaten Jember. Dikemas dalam bentuk stand UMKM yang terbagi menjadi setiap kecamatan. Dalam hal ini, kelompok 100 memasarkan dan menjual produk berbahan dasar daun kelor sebagai salah satu lanjutan program kerja anti stunting.Â
Produk tersebut berupa cendol kelor dan puding kelor. Diolah secara mandiri oleh mahasiswa, membuat produk yang ada tidak mengandung bahan pengawet. Dengan menggunakan nama brand MOING (Moringa Stunting) sebagai identitas makanan alternatif anti stunting dari Desa Gumelar. Produk yang ada dapat laris terjual dan dinikmati oleh masyarakat luas. Sehingga melalui kegiatan expo ini, mahasiswa dapat belajar manajemen dalam bisnis mulai dari pembuatan produk, promosi, dan penjualan.
Berbagai kegiatan yang telah terlaksana selama 35 hari KKN merupakan hasil kerja sama tim. Terima kasih kepada berbagai pihak yang terlibat dalam menyukseskan kegiatan ini. Meskipun kegiatan KKN telah berakhir dan semua kembali dalam kesibukan masing-masing, harapannya hubungan antar anggota maupun masyarakat desa dapat tetap terjalin dengan baik. Mengabdi sekarang, berdampak kemudian. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H