Mohon tunggu...
Safira Nur Hamdana
Safira Nur Hamdana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FTIK UINSI

Hobi Editing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kendala Masyarakat Indonesia Dalam Menjiwai Pancasila

5 Desember 2022   09:12 Diperbarui: 5 Desember 2022   09:21 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu negara pasti memiliki nilai yang dijadikan pegangan dalam menjalankan roda kehidupan di wilayah pemerintahannya. 

Keberadaan nilai inilah yang nantinya akan menjadi latar belakang dibentuknya kebiasaan masyarakat dan sistem pemerintahan dalam sebuah negara, tanpa kehadiran suatu nilai sebagai patok untuk menjalankan kehidupan, tentu akan membuat suatu negara lemah, mudah dipengaruhi karena tidak memiliki dasar yang tetap untuk dijiwai. 

Indonesia sendiri memiliki Pancasila sebagai pondasi negara yang kemudian menjadi kiblat dari pembentukan karakter rakyatnya sekaligus menjadi akar pembuatan peraturan serta batasan dalam kehidupan bernegara. 

Proses pembentukan jiwa masyarakat Indonesia yang sesuai dengan nilai Pancasila tentunya tidaklah instant. Banyak sekali kendala yang dialami untuk melaksanakan nilai pancasila secara sempurna, pengaruh tersebut asalnya bisa dari faktor internal maupun eksternal. 

Faktor internalnya yaitu kesadaran pribadi dalam bertindak ketika menghadapi suatu persoalan kehidupan, kemampuan kita akan diuji dalam mempertahankan moral luhur yang dimuat oleh Pancasila.

Kemudian faktor eksternalnya ialah lingkungan sekitar kita, tak terhitung berapa banyak orang yang selalu memikirkan lontaran opini orang lain mengenai keputusannya, hal tersebut kemudian memunculkan kekhawatiran jikalau keputusannya ditentang orang sekitar, walaupun terkadang hal tersebut nilainya baik.

Kita akan mengambil contoh menerapkan sila kedua "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab" terkadang dalam lingkup keluarga saja sila ini belum bisa amalkan dengan baik, banyak sekali kasus anak yang membentak orangtua jika keinginannya untuk mendapatkan sesuatu tidak terpenuhi. 

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, ada faktor yang membuat anak tersebut berperilaku demikian, faktor internalnya karena kurangnya kemampuan mengontrol emosi serta berpikir logis.

Adapun faktor eksternalnya bisa jadi dari desakan lingkup pertemanan yang akan mengucilkannya jika tidak sepadan dengan gengsi gaya hidup mereka, hal ini sangat lumrah terjadi pada lingkungan sosial kita di Indonesia.

Jika membahas perilaku sosial tentu kita tidak asing dengan yang namanya batasan dan aturan. Indonesia pun membentuk itu untuk mengatur kehidupan rakyatnya agar berjalan sistematis dan terkendali, akan tetapi kesempurnaan untuk menjiwai nilai Pancasila memang bisa dikatakan cukup sulit diciptakan dimasa ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun