Mohon tunggu...
Safira Meisa Dewi
Safira Meisa Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah seorang mahasiswi Semester 7 yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Sebelas Maret (UNS).

Saya suka menulis terkait pendidikan, bahasa, dan sastra Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemahaman Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan

19 November 2023   19:13 Diperbarui: 19 November 2023   19:21 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penulis: Safira Meisa Dewi dan Dr. Muhammad Rohmadi, S.S., M.Hum.

Indonesia merupakan negara keempat dengan kepadatan penduduk tertinggi di dunia sebanyak 277,7 juta jiwa (Annur, 2023). Penduduk tersebut tersebar dari Sabang hingga Merauke. Selain, jumlah penduduk yang sangat banyak, Indonesia juga memiliki belasan ribu pulau sehingga Indonesia memiliki keanekaragaman di dalamnya. Keanekaragaman tersebut tentunya menimbulkan perbedaan-perbedaan dalam kehidupan bermasyarakat, salah satunya bahasa. 

Hingga saat ini, Indonesia memiliki 718 bahasa daerah dengan karakteristiknya masing-masing (Aziz, 2023). Meskipun, Indonesia memiliki bahasa daerah yang beragam, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, berfungsi menjadi bahasa persatuan. Pada dasarnya, bahasa Melayu menjadi akar dari adanya bahasa Indonesia. Artinya, bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang berdasarkan bahasa Melayu yang disesuaikan dengan masyarakat Indonesia.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, telah tertuang pada salah satu ikrar Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, yakni "Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia". Dapat dipahami bahwa bahasa Indonesia menjadi pemersatu bahasa daerah dari setiap suku bangsa yang ada. Dengan begitu, tidak menimbulkan perselisihan atau anggapan bahwa suatu bahasa daerah lebih baik daripada bahasa daerah lainnya. Mengutamakan bahasa persatuan, bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, menunjukkan bahwa kepentingan bangsa atau negara di atas kepentingan pribadi.

Sebagai contoh, saat mahasiswa yang berasa dari Jawa Tengah sedang melaksanakan kegiatan KKN di Papua mereka akan menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi. Bahasa Indonesia memudahkan mereka untuk saling berkomunikasi sehingga tujuan tuturan dapat diterima dan dicapai dengan baik. Tidak ada salahnya, jika mahasiswa tersebut mempelajari bahasa daerah yang digunakan, seperti bahasa Biak ataupun mengajarkan bahasa Jawa kepada penduduk di sana. Namun, menggunakan bahasa Indonesia dapat mengurangi kesalahpahaman yang terjadi. 

Contoh lain ketika terdapat seorang murid asal Ambon yang bersekolah di Solo. Tentu terdapat perbedaan dialek antara murid tersebut dengan murid-murid lainnya. Maka dari itu, bahasa Indonesia memudahkan mereka untuk berkomunikasi. Bahkan, guru juga menggunakan bahasa Indonesia saat mengajarkan suatu materi. Guru harus bersikap bijaksana dan memahami latar belakang setiap muridnya, kecuali dalam mata pelajaran bahasa daerah.

Dengan demikian, bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan memiliki berbagai fungsi, yakni (1) sebagai pemersatu bahasa-bahasa daerah sehingga menciptakan kerukunan antargolongan dan suku bangsa yang ada; (2) mengurangi kesalahpahaman yang terjadi saat berkomunikasi dan mendukung tercapainya tujuan tuturan; dan (3) meningkatkan rasa cinta terhadap bahasa Indonesia sebagai bentuk persatuan dan kesatuan.

Referensi:

Annur, C. M. (2023). 10 Negara dengan Jumlah Penduduk Terbanyak di Dunia Pertengahan 2023. Databoks. https://shorturl.at/tyPT1

Aziz, E. A. (2023). Bahasa Daerah dalam Impitan Zaman. Badan Pengembangan Dan Pembinaan Bahasa. https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/artikel-detail/3848/bahasa-daerah-dalam-impitan-zaman

Surakarta, 19 November 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun