Mohon tunggu...
Safira Ramadhani
Safira Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Diponegoro

Agribisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

LOSHI, Menyulap Limbah Organik menjadi Pupuk Bokashi di Kelurahan Lenteng Agung

13 Agustus 2022   11:53 Diperbarui: 13 Agustus 2022   11:59 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta Selatan (25/07/2022) -- Tim II KKN Universitas Diponegoro mengadakan kegiatan demo pembuatan pupuk bokashi menggunakan limbah organik berupa dedaunan kering. Kegiatan berlangsung mulai pukul 12.00 -- 14.00 bertempat di RW 06 Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan.

Kegiatan demo pembuatan pupuk bokashi menggunakan dedaunan kering disambut antusias oleh ketua RW 06, Pak Neman, anggota PKK, serta warga setempat. Kegiatan demo diawali dengan sosialisasi singkat mengenai kebermanfaatan pupuk bokashi, bahan dan alat yang dibutuhkan, serta ciri-ciri pupuk bokashi yang siap digunakan. Selain itu, terdapat sesi tanya jawab bagi warga yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai pupuk bokashi.

Sebagai informasi, pupuk bokashi merupakan pupuk organik yang dihasilkan dari fermentasi bahan-bahan organik seperti dedaunan kering dengan memanfaatkan mikroorganisme pengurai seperti mikroba atau jamur fermentasi. EM4 atau Effective Microorganism 4 merupakan cairan yang berwarna kecoklatan yang mengandung mikroorganisme pengurai.

img-7740-62f72e1c3555e41e596b40c4.jpg
img-7740-62f72e1c3555e41e596b40c4.jpg
Pembuatan pupuk bokashi skala rumah tangga dapat dilakukan dengan mengumpulkan dedaunan kering yang telah dipisahkan oleh rantingnya pada sebuah wadah, kemudian membuat larutan campuran EM4, gula pasir, dan air dengan perbandingan 1:1:50. Kemudian, larutan tersebut dituang secara perlahan pada wadah sehingga membentuk adonan.

Setelah itu, wadah dibiarkan tertutup dan didiamkan selama beberapa waktu. Pupuk bokashi siap digunakan apabila warna, tekstur, dan aroma sudah seperti tanah.

Kegiatan demo pembuatan pupuk bokashi menggunakan dedaunan kering bertujuan untuk memberikan informasi kepada warga RW 06, Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan bahwa dedaunan kering yang berserakan di pekarangan rumah dapat dimanfaatkan untuk menyuburkan tanah sekaligus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pengolahan sampah organik sangat penting dilakukan.

Kegiatan ini berlangsung dengan sangat baik, namun terdapat pula evaluasi dari kegiatan ini, yaitu jumlah masyarakat yang partisipatif tidak dapat diprediksi dan lahan perkebunan yang terbatas pada lokasi sehingga pupuk bokashi tidak dapat digunakan secara keseluruhan.

Dengan dilakukannya pelatihan pembuatan pupuk bokashi dari limbah organik daun kering, masyarakat wilayah RW 06 Kelurahan Lenteng Agung, berharap bahwa sampah organik di wilayah tersebut dapat dimanfaatkan menjadi pupuk yang nantinya bisa bermanfaat bagi lingkungan. Dengan ini, limbah organik yang ada di masyarakat akan berkurang secara signifikan serta berdampak pada meluasnya penghijauan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun