Mohon tunggu...
Safira Kinanti
Safira Kinanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kebebasan Berpendapat: Pilar Demokrasi yang Semakin Terancam?

31 Desember 2024   07:50 Diperbarui: 31 Desember 2024   07:45 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sebagai mahasiswa, kita sering kali diajarkan untuk berpikir kritis tentang pentingnya kebebasan berpendapat sebagai salah satu pilar utama dalam demokrasi yang sehat. Namun, belakangan ini, kita melihat berbagai peristiwa yang menunjukkan bahwa kebebasan berpendapat di Indonesia semakin terancam. Jadi, sejauh mana kebebasan berpendapat benar-benar dijamin di negeri ini?

Pentingnya Kebebasan Berpendapat

Kebebasan berpendapat merupakan hak asasi manusia yang fundamental. Pada konteks demokrasi, hak ini memungkinkan individu atau kelompok untuk menyuarakan pendapat, aspirasi, dan kritik mereka tanpa takut adanya tindakan represif dari pemerintah atau pihak lainnya. Kebebasan berpendapat juga menjadi sarana untuk memastikan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas kebijakan dan tindakannya.

Sebagai mahasiswa, kita memiliki tanggung jawab moral dalam menggunakan hak ini dengan baik. Kampus seharusnya menjadi ruang diskusi terbuka dan konstruktif, tempat ide-ide dapat diuji dan diperdebatkan. Namun, apa yang terjadi saat suara-suara kritis mulai dibungkam?

Ancaman terhadap Kebebasan Berpendapat

Beberapa tahun terakhir, kita telah melihat adanya peningkatan tindakan represif terhadap individu atau kelompok yang memberikan pendapatnya yang tidak sejalan dengan narasi resmi. Kasus-kasus pemblokiran media sosial, penangkapan aktivis, dan sebagainya telah menjadi berita sehari-hari. Hal ini menciptakan ketakutan yang menjadi penghambat seseorang untuk berbicara secara terbuka.

Fenomena "cancel culture" juga semakin marak terjadi. Di satu sisi, hal ini dianggap sebagai respon masyarakat terhadap ujaran kebencian. Namun, di sisi lain, jika hal ini tidak diimbangi dengan pemahaman yang baik tentang konteks suatu pernyataan, maka hal ini dapat mengarah pada pembungkaman pendapat yang sah.

Dampak terhadap Generasi Muda

Ketika kebebasan berpendapat terus terancam, kita sebagai generasi muda akan kehilangan ruang untuk berkembang. Tanpa adanya ruang diskusi terbuka tentang isu-isu penting seperti lingkungan hidup, politik, dan hak asasi manusia, kita akan terjebak dalam pemikiran sempit dan tidak mampu menghadapi tantangan global.

Penting bagi kita untuk memperjuangkan hak kebebasan berpendapat dengan cara yang konstruktif. Kita perlu ingat bahwa masyarakat yang mengekang kebebasan berpendapat cenderung mengalami keterlambatan dalam perkembangan sosial dan politik.

Upaya Mempertahankan Kebebasan Berpendapat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun