Vape adalah singkatan dari "vaporizer" atau "vaping device." Ini merujuk pada perangkat yang digunakan untuk menghasilkan uap yang kemudian dihirup oleh penggunanya. Vape umumnya digunakan untuk mengkonsumsi nikotin atau zat lain yang dapat diuapkan, seperti minyak THC atau CBD.
Perangkat vape biasanya terdiri dari baterai, pemanas, dan tangki atau cartridge yang berisi cairan vape. Ketika perangkat diaktifkan, pemanas memanaskan cairan vape dan mengubahnya menjadi uap. Pengguna kemudian menghirup uap ini melalui mulutnya.
Vape telah menjadi populer dalam beberapa tahun terakhir, terutama di kalangan perokok yang mencari alternatif yang lebih aman atau cara mengurangi konsumsi rokok tembakau. Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun vaping dianggap lebih aman daripada merokok tembakau konvensional, masih ada risiko kesehatan yang terkait dengan penggunaan vape, terutama terkait dengan penggunaan jangka panjang dan penggunaan cairan vape yang mengandung zat-zat berbahaya.
Regulasi tentang penggunaan vape bervariasi di setiap negara dan wilayah. Beberapa yurisdiksi melarang atau membatasi penggunaan vape, terutama di tempat-tempat umum atau di dekat anak-anak dan remaja. Jika Anda berencana menggunakan vape atau ingin tahu lebih lanjut, penting untuk memahami undang-undang dan peraturan yang berlaku di wilayah Anda.
Ada beberapa perbedaan utama antara rokok dan vape. Berikut adalah beberapa perbedaan penting antara keduanya:
- Proses Pembakaran: Rokok menghasilkan asap melalui proses pembakaran tembakau. Sementara itu, vape tidak membakar bahan yang diuapkan, melainkan memanaskannya menggunakan pemanas elektronik, yang menghasilkan uap yang kemudian dihirup.
- Komposisi Bahan: Rokok tembakau mengandung ribuan zat kimia, termasuk nikotin, tar, karbon monoksida, dan banyak zat berbahaya lainnya. Vape cairan umumnya terdiri dari beberapa bahan utama, termasuk propilen glikol (PG), gliserin, perasa, dan dalam beberapa kasus, nikotin. Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua cairan vape mengandung nikotin.
- Paparan Zat Berbahaya: Saat merokok, pengguna dan orang di sekitarnya terpapar asap tembakau yang mengandung zat-zat berbahaya seperti tar, karbon monoksida, dan zat karsinogenik lainnya. Pada vape, meskipun terdapat beberapa zat berbahaya yang dapat dihasilkan selama proses pemanasan, tingkat paparan terhadap zat-zat ini umumnya lebih rendah dibandingkan dengan rokok tembakau.
- Bau dan Lingkungan: Rokok menghasilkan bau yang kuat dan asap yang dapat menempel pada pakaian, rambut, dan benda-benda di sekitarnya. Vape, di sisi lain, cenderung menghasilkan aroma yang lebih sedikit dan uap yang cepat menguap, sehingga memiliki dampak yang lebih rendah pada bau dan lingkungan.
- Regulasi: Regulasi tentang rokok dan vape bervariasi di setiap negara dan wilayah. Rokok tembakau umumnya tunduk pada undang-undang yang ketat, termasuk larangan merokok di tempat-tempat umum dan peringatan kesehatan yang tercetak pada kemasan. Vape juga telah tunduk pada regulasi yang semakin ketat dalam beberapa tahun terakhir, dengan beberapa yurisdiksi membatasi penggunaan, penjualan, dan iklan vape.
Meskipun vape dianggap lebih aman daripada rokok tembakau, penting untuk diingat bahwa penggunaan vape juga memiliki risiko kesehatan potensial, terutama terkait dengan penggunaan jangka panjang dan penggunaan cairan vape yang mengandung zat-zat berbahaya. Jika Anda merokok atau berencana menggunakan vape, sangat penting untuk mempertimbangkan risiko kesehatan yang terkait dan memahami regulasi yang berlaku di wilayah Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H