Kata bodo amat pasti sudah menjadi kata yang biasa di dengar oleh kita semua. Bodo amat adalah salah satu cara untuk menghindari dir dari pikiran pikiran yang akan mengganggu diri sendiri. Sikap bodo amat tidak bisa timbul begitu saja dengan sendirinya, harus disertai dengan membiasakan diri dalam kehidupan sehari hari. Opini orang lain yang terlalu berlebihan biasanya akan mengganggu pikiran kita, apalagi kalau opini nya bersifat menjatuhkan atau pun mengejek. Tapi tak jarang, orang justru mendengarkan dan menelan mentah mentah omongan dari orang lain tanpa mempertimbangkan hal itu baik atau tidak untuk kita kedepannya.
Di Indonesia sendiri, orang orang selalu memiliki standar yang mengharuskan orang lain mengikuti standarnya. Contohnya dalam dunia kecantikan, terutama perempuan. "Cantik itu harus putih" "Cantik itu harus tinggi" "Cantik itu harus langsing" harus ini lah harus itulah. Padahal, cantik itu relatif. Â Ngga harus putih untuk terlihat cantik, ngga harus tinggi untuk terlihat cantik, dan ngga harus langsing untuk terlihat cantik. Manusia sudah di ciptakan dengan bentuk yang sebaik baiknya oleh Tuhan Yang Maha Esa, jadi untuk apa mengikuti standar kecantikan yang dibuat oleh manusia lain?. Akibat nya apa kalo terlalu peduli dengan omongan orang? Overthinking.
Overthinking adalah kecenderungan berlebihan untuk memikirkan, menganalisis, atau merenungkan sesuatu secara berulang-ulang dengan intensitas yang tinggi. Seseorang yang cenderung overthinking sering kali terperangkap dalam siklus pikiran yang tidak produktif dan terus-menerus memikirkan hal-hal yang tidak perlu atau khawatir tentang kemungkinan-kemungkinan yang belum terjadi. Atau mudahnya, overthinking adalah terlalu memikirkan hal hal yang belum pasti adanya. Gangguan pikiran yang berlebihan. Akibat nya apa? Depresi, menyalahkan diri sendiri, menyalahkan Tuhan, miris.
Terus, bagaimana sih biar bisa bersikap bodo amat? Gimana cara untuk tidak terlalu memikirkan omongan orang lain?
Beberapa cara jitu untuk bersikap bodo amat adalah :
- Kenali nilai-nilai dan prioritas Anda: Ketahui apa yang benar-benar penting bagimu dalam hidup. Fokus pada nilai-nilai yang kamu anut dan tetap teguh pada prinsip-prinsip yang kamu yakini. Dengan memiliki kejelasan mengenai prioritasmu, kamu dapat lebih mudah membedakan mana omongan yang perlu di pertimbangkan dan mana yang tidak.
- Tetapkan batas yang jelas: Jangan biarkan pendapat atau kritik orang lain melewati batas yang kamu tetapkan. Kamu memiliki hak untuk menentukan sejauh mana kamu ingin menerima masukan atau pendapat dari orang lain. Jika ada orang yang sering memberikan komentar negatif atau tidak membangun, jaga jarak atau batasi interaksi dengan mereka.
- Jaga perspektif yang sehat: Ingatlah bahwa setiap orang memiliki pendapat dan perspektif mereka sendiri. Jangan biarkan pendapat negatif dari orang lain mengguncang keyakinan dan harga diri anda. Tetapkan pikiran yang objektif dan jauhkan diri dari terlalu terikat pada pendapat orang lain.
- Latih ketahanan mental: Membangun ketahanan mental dapat membantu kamu menghadapi kritik atau omongan negatif dengan lebih baik. Latihan meditasi, olahraga, atau kegiatan lain yang membantu meningkatkan ketahanan mental dapat membantu kamu mengembangkan sikap yang lebih "bodo amat" terhadap omongan orang lain.
- Fokus pada diri sendiri: Alihkan perhatianmu pada pengembangan diri dan pencapaian pribadi. Tetap fokus pada tujuan dan aspirasimu dan berusaha untuk menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri. Dengan memusatkan perhatian pada diri sendiri, kamu akan lebih sedikit terpengaruh oleh omongan orang lain.
- Cari dukungan positif: Temui orang-orang yang mendukung dan menghargai kamu. Jalin hubungan dengan orang-orang yang memberikan dukungan dan inspirasi bagi dirimu. Dengan memiliki lingkaran sosial yang positif, maka kamu akan merasa lebih kuat dan lebih sedikit terpengaruh oleh komentar negatif.
- Latih sikap tidak reaktif: Ketika Anda mendengar omongan atau kritik yang tidak menyenangkan, berlatihlah untuk tidak bereaksi secara impulsif atau emosional. Cobalah untuk tetap tenang, melihat secara objektif, dan tidak memberikan reaksi yang berlebihan. Dengan melatih sikap tidak reaktif, kamu dapat mempertahankan ketenangan dan ketegasan dalam menghadapi omongan orang lain.
Tetaplah menghargai pendapat dan perspektif orang lain, tetapi juga ingatlah bahwa kamu memiliki kendali atas bagaimana dirimu meresponsnya. Mengadopsi sikap "bodo amat" berarti tidak terlalu terpengaruh oleh omongan negatif dan memilih untuk fokus pada diri sendiri dan kebahagiaan pribadi dirimu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H