Mohon tunggu...
Safirah Putri Farahiyah
Safirah Putri Farahiyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa IAIN JEMBER

You can, if you think you can✨

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Esensialisme

19 Mei 2020   18:49 Diperbarui: 19 Mei 2020   18:50 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

A. Pengertian Filsafat Esensialisme

Aliran esensialisme merupakan aliran dari hasil kombinasi antara aliran idealisme dan aliran realisme. Bertemunya dua aliran ini adalah sebagai pendukung aliran esensialisme. Esensialisme selalu mengutamakan esensi daripada eksistensi. 

Aliran esensialisme adalah suatu aliran filsafat yang bertujuan agar setiap manusia kembali pada kebudayannya yang lama. Kebudayaan terdahulu yang telah berabad-abad dan dapat dijadikan pedoman bagi manusia untuk kehidupan akan datang yang lebih baik lagi. Karena kebudayaan lama sangat memuat nilai-nilai kebaikan bagi seluruh umat manusia.

B. Implikasi Filsafat Esensialisme Dalam Pendidikan

Aliran esensialisme bagi pendidikan adalah bagaimana menjadikan siswa dapat hidup produktif dalam mempertimbangkan kebutuhannya. Aliran ini dalam pendidikan dapat melatih siswa untuk lebih membudayakan warisan kebudayaan dan warisan sejarah dengan pengetahuan yang sudah teruji, dan bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama. Adanya aliran esensialisme dalam pendidikan, tentunya dapat membuat siswa siap menghadapi persoalan-persoalan di masa yang akan datang dengan berkaca pada kebudayaan dan sejarah yang sudah lalu. 

Dari situ dapat disimpulkan bahwa tujuan dari aliran esensialisme dalam pendidikan dijadikan tolak ukur transmisi kebudayaan dan menentukan solidaritas sosial.

C. Tokoh-Tokoh Filsafat Esensialisme

Pandangan John Locke tentang aliran esensialisme adalah pendidikan harus selalu berdampingan dengan situasi dan kondisi yang ada. Karena esensialisme adalah aliran yang bertujuan untuk menjadikan manusia kembali pada kebudayaan lama, maka situasi dan kondisi masa lalu yang terjadi pada masa kini dapat dijadikan pedoman manusia untuk melakukan perubahan dan memecahkan persoalan dalam kehidupan dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun