Mohon tunggu...
Safira Dwi Wulansari
Safira Dwi Wulansari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang

Menyukai hal-hal yang menarik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Sosial dan Pengaruh pada Penggunanya

19 Mei 2022   22:07 Diperbarui: 19 Mei 2022   22:14 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Media sosial bisa menjadi tempat kita untuk memperlihatkan kehidupan yang kita jalani sehari-hari. Di mana dapat diketahui bahwa Media sosial adalah sebuah tempat online bagi para penggunanya untuk bisa berbagi informasi bahkan saling menukar pendapat atau pemikiran yang akhirnya terciptalah sebuah komunikasi tidak langsung antar pengguna, serta tak jarang dapat dijadikan pula sebagai lahan untuk berbisnis  bagi para penggunanya. 

Di mana dalam kasus berbisnis ini dapat digunakan untuk membantu mempromosikan suatu produk dengan jangkauan yang lebih luas seperti luar pulau, kota bahkan luar negeri. 

Juga pengaksesan Media sosial ini tergolong sangat mudah di mana hanya dengan menggunakan jaringan internet kita dapat mengaksesnya dimanapun dan kapan pun. Sehingga bukan tidak mungkin, semua orang akan punya setidaknya dua sampai empat akun Media sosial. 

Dari tahun ke tahun para pengguna Media sosial semakin bertambah di mana dilansir dari laman DataIndonesia.id berdasarkan laporan We Are Social dari tahun 2015 sampai dengan Januari 2022 telah terkumpul sebanyak 191 juta pengguna aktif Media sosial. 

Pada tahun 2021 sedikit mengalami penurunan di mana hanya ada sekitar 170 juta pengguna aktif namun kembali mengalami kenaikan di tahun 2022 pada bulan Januari dengan persentase 12,35% dan diperkirakan akan terus bertambah di setiap tahunnya.

Sehingga hal ini pun sudah pasti akan sangat berdampak bagi kehidupan sehari-hari, baik dalam bentuk positif maupun negatif. Jika menghasilkan dampak positif tentu saja akan sangat bermanfaat. Seperti mendapat teman online di mana kita dapat saling berbagi cerita satu sama lain, saling memberikan hal baik, mendapatkan informasi dengan mudah, tempat mendapatkan keuntungan seperti menjadi lahan bisnis online dan sebagainya.

Namun berbeda jika  menghasilkan dampak negatif. Seperti muncul tindak kejahatan pada pengguna sosial seperti mencuri akun pengguna lain atau bahkan melakukan tindakan cyberBullying pada pengguna media sosial lainnya. Di mana dalam tindakan cyberbullying bisa sampai merenggut nyawa pengguna yang menjadi korban cyberBullying tersebut. 

Contoh kasus cyberbullying dapat membunuh seseorang yaitu terjadi pada tahun 2019 di negara Korea Selatan di mana seorang Idol perempuan karena hujatan dan hinaan yang didapatkannya di dunia maya sehingga akhirnya ia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sebagai tanda bahwa itu adalah batasan dari pertahanan dirinya dalam menahan depresi yang dihadapinya.

Selain berdampak pada pengguna lain, dampak negatif ini juga dapat berdampak pada diri sendiri. Seperti akan mulai menarik diri atau menutup diri dari lingkungan sekitar dan akan lebih sibuk pada Media sosial, memunculkan kepribadian Fake Happiness di Media sosial demi dinilai Perfectionist dan menarik perhatian sehingga berbeda dengan kehidupannya di dunia nyata, memiliki sikap kecanduan dalam menggunakan Media sosial, dapat mengubah kepribadian seseorang dari memiliki kepribadian baik menjadi buruk atau sebaliknya, dan bahkan mendapatkan gangguan mental secara tidak langsung. 

Adapun salah satu gangguan mental yang dapat menyerang para pengguna Media sosial berdasarkan penelitian Journal of Social and Clinical Psychology yaitu munculnya rasa depresi pada penderitanya karena mendapat tekanan dalam dirinya yang berbeda dengan pengguna lainnya, sehingga akhirnya penderita merasa tidak puas terhadap apa yang ia punya dan mulai menarik diri dari lingkungan sekitarnya.

Dibalik dari dampak negatif di atas,  kita dapat menghindari hal tersebut di mana setiap pengguna memiliki batasan-batasan dalam penggunaannya. Seperti mempunyai batasan waktu pengaksesan agar tidak memiliki sikap kecanduan dan memiliki kesadaran sebelum melakukan sesuatu tindakan harus dipikirkan ulang agar tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan serta membiarkan Media sosial menjadi sebuah tempat yang aman untuk bercerita tanpa harus mendapatkan cacian dan respon yang negatif, walaupun akan sangat susah terwujud karena Media sosial sendiri adalah sebuah tempat untuk berbagai pendapat di dalamnya. Juga tidak lupa mencoba untuk lebih melakukan hal-hal positif di mana dapat bermanfaat satu sama lain antar pengguna Media sosial. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun