Mohon tunggu...
safinatul iza
safinatul iza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis menjadi salah satu hobi yang sudah saya tekuni semenjak berada disekolah dasar. Berbagai macam karya tulis pernah saya ciptakan. Dari karya tulis fiksi serta karya tulis ilmiah.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN 59 Kelompok 30 UIN KH Abdurrahaman Wahid Pekalongan Berpartisipasi dalam Produksi Opak Jaletot Mbah Bawon di Desa Bantarbolang

21 Agustus 2024   06:36 Diperbarui: 21 Agustus 2024   06:57 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemalang -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 59 kelompok 30 UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan (UIN Gusdur) ikut serta dalam pembuatan "opak jaletot" milik Mbah Bawon di desa Bantarbolang, kecamatan Bantarbolang, kabupaten Pemalang. Kegiatan ini dilakukan pada hari jum'at, 26 juli 2024 yang bertempat di rumah mbah Bawon, yang diikuti oleh 6 anak mahasiswa KKN. Kegiatan ini merupakan bentuk dari program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian melalui pemberdayaan UMKM setempat. Dalam hal ini diharapkan dapat menjaga keberlangsungan produksi opak jaletot sekaligus memberikan pengalaman yang berharga bagi mahasiswa KKN.

Kegiatan ini diawali dengan berbincang-bincang tentang opak jaletot, seperti dalam pemilihan bahan baku, penjualan produk yang ditawarkan secara keliling oleh mbah Bawon ke beberapa dusun terdekat. 

"Dijual e ya keliling, ten rumah-rumah," ujar mbah Bawon.

 Dari mahasiswa KKN kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan opak oleh mbah Bawon. Mahasiswa KKN sangat antusias dalam mengikuti setiap tahap pembuatan opak jaletot, mulai dari persiapan bahan hingga akhir penggorengan. Opak jaletot merupakan makanan yang terbuat dari bahan dasar singkong yang mempunyai cita rasa gurih serta pedas manis. Opak jaletot terbuat dari singkong yang sudah dikupas kemudian dihaluskan sampai memiliki tekstur yang lembut dan halus, adonan yang sudah halus diperas menggunakan kain bersih, Setelah itu, masukkan kembali adonan opak jaletot ke baskom yang sudah dipersiapkan. Kemudian campurkan adonan dengan bawang putih yang sudah dihaluskan, gula pasir, ketumbar secukupnya dan daun kocai sebagai penyedap tambahan yang dipotong kecil-kecil yang juga sebagai pengganti daun bawang.

Setelah semua adonan tercampur merata, kemudian dipipihkan di atas plastik yang bersih yang diolesi minyak di atasnya. Pengolesan minyak bertujuan agar adonan tidak lengket dan mudah dilepaskan dari plastik nantinya. Kemudian, adonan yang sudah dipipihkan tadi langsung ditata dan siap untuk dilakukan proses pengukusan. Proses pengukusan berlangsung selama 15 menit. Kemudian diangkat dan ditata di atas kardus. Setelah itu, dilakukanlah proses penjemuran. Proses penjemuran dilakukan selama 1 hari di bawah sinar matahari. Opak jaletot yang sudah kering kemudian dipotong-potong sesuai ukuran dan siap untuk digoreng.

Pengalaman ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru bagi mahasiswa, tetapi juga menumbuhkan rasa hormat terhadap kearifan lokal dan pentingnya melestarikan warisan kuliner tradisional "Opak Jaletot" di desa Bantarbolang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun