Mohon tunggu...
Safinah Surya Hakim
Safinah Surya Hakim Mohon Tunggu... -

tidak bakat menulis, tidak juga hobi, hanya berusaha bisa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Endah Lasmadiwati, Sang Pejuang Herbal

25 September 2010   01:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:59 1538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_268693" align="alignleft" width="223" caption="Endah Lasmadiwati, thejakartapost.com"][/caption]Saya bertemu dengan Ibu Endah sekitar tiga tahun lalu, saat saya magang di Taman Sriganis, sebuah tempat yang Ibu Endah dirikan sebagai wujud cintanya kepada masyarakat dan lingkungan di sekitarnya. Perjumpaan saya dengan Ibu Endah saat itu benar-benar menginspirasi saya dan menjadikan Ibu Endah sebagai panutan saya. Inspirasi dari Ibu Endah sengaja saya tuliskan di sini, semoga bermanfaat untuk teman-teman kompasiana.

Endah Lasmadiwati, dulunya adalah seorang pengajar tari Bali yang cukup sukses memiliki beberapa cabang untuk sanggar tarinya. Seiring perkembangan waktu, peminat belajar tari semakin turun dan lambat laun sanggar yang dikelolanya pun bangkrut. Kondisi ini menyebabkan Ibu Endah stress dan frustasi sehingga banyak penyakit menjangkiti Ibu Endah. Tak kunjung sembuh dengan berobat ke dokter, memacu ibu Endah untuk belajar pengobatan herbal dan Akupressur, dari sinilah Ibu Endah memulai perjuangannya yang luar biasa dalam memperkenalkan herbal kepada seluruh masyarakat.

[caption id="attachment_268703" align="alignright" width="228" caption="Taman Sringanis, beritalingkungan.com"][/caption]

Taman Sringanis
Pengetahuan yang semakin mumpuni tentang akupresur serta tanaman berkhasiat membuat Ibu Endah bersama suaminya Putu Oka Sukanta, serta beberapa rekannya berniat menyebarkan ilmunya ke masyarakat. Ibu Endah mendirikan Taman Sringanis di atas lahan seluas 1000 m2 di daerah Cipaku Bogor. Tujuan mulia melatarbelakangi didirikannya Taman Sringanis ini yakni, agar masyarakat lebih mandiri dalam mengupayakan kesehatan berpotensi pada diri serta kearifan budaya bangsa.

Taman Sringanis, yang didirikan Ibu Endah memiliki banyak manfaat antara lain :
1. Manfaat Konservasi
Di Taman Sringanis ini terdapat kurang lebih 400 tanaman obat yang dibudidayakan di sini berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Taman Sringanis juga berhasil menyimpan bibit-bibit tanman obata yang sudah suli ditemui saat ini akibat adanya konversi lahan ataupun kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tanaman obat sehingga banyak yng menyangka tanaman itu adalah gulma.

2. Manfaat Pendidikan<br />
Setiap tanaman yang ada di Taman Sriganis diberi label nama serta nama ilmiahnya, tak lupa pula manfaatnya bagi kesehatan. Selain Tanaman, Taman sringanis juga memberikan pelatihan pengenalan tanaman obat, pembuatan herbal serta turunannya (balsem, minyak urut, dll), serta pelatihan akupressure. Pelatihan-pelatihan ini biasanya dipimpin langsung oleh Bu Endah Lasmadiwati. Selain itu, di Taman Sringanis ada juga rak kecil yang menjual buku-buku berkaitan dengan tanman obat dan pengobatan tradisional.

3. Manfaat Kesehatan
Manfaat kesehatan adalah manfaat otomatis yang didapatkan saat kesini, kerena di sini terdapat toko jamu atau berbagai obat herbal yang bermanfaat bagi kesehatan. Selain itu terdapat juga klinik pengobatan tradisional melelui akupressure atau prana.

4. Manfaat Ekonomi
Dalam pembuatan produknya, Taman Sringanis memperoleh bahan pokoknya, misallanya rosella kering atau lainnya dari masyarakat di sekitarnya, sehingga Taman Sringanis ini mampu memberdayakan masyarakat di sekitarnya.

Selain mendirikan Taman Sringanis, perjuangan Ibu Endah untuk melestarikan dan menyebarkan ilmu tentang tanaman obat alami Indonesia juga diwujudkan dengan menerbitkan beberapa buku tentang tanaman obat. Jika ada yang ingin tahu lebih banyak tentang Ibu Endah dan Taman Sringanisnya bisa mengujungi langsung Taman Sringanis yang terletak di Cimanengah no.29 Cipaku, Bogor.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun