Mohon tunggu...
Safinah Surya Hakim
Safinah Surya Hakim Mohon Tunggu... -

tidak bakat menulis, tidak juga hobi, hanya berusaha bisa.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Sehat Ala Bubur Pedas

17 Oktober 2010   11:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:22 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

[caption id="attachment_292684" align="alignleft" width="300" caption="Bubur Pedas (Dokumentasi Pribadi)"][/caption] Salah satu keuntungan hidup di tanah perantauan bagi saya adalah bagaimana saya belajar tradisi serta budaya khas daerah tersebut, termasuk diantaranya wisata kuliner. Wisata kuliner yang kali ini saya ingin sajikan ke teman-teman kompasina adalah bubur pedas. Melihat dari namanya, pasti terlintas di pikiran bahwa santapan ini memiliki rasa pedas. Ternyata salah total, malahan bubur ini tak ada rasa pedasnya, kecuali jika ditambah cabe tentu saja. Dari bentuknya tak begitu menarik, ya namanya juga bubur. Tapi rasanya membuat saya jatuh cinta untuk terus mengkonsumsi bubur pedas ini. Bubur pedas banyak dijual di pontianak, tetapi aslinya adalah makanan khas sambas (salah satu daerah di propinsi Kalimantan Barat). Yang unik dari bubur pedas ini adalah beras yang digunakan adalah beras sangrai yang kemudian di tumbuk halus, dan diicampur bumbu-bumbu. Resep utama dari bubur pedas adalah "daun kesum", sayang saya sampai sekarang tak juga tahu bagaimana bentuk daun kesum itu. Campuran beras dan rempah itu kemudian ditambahi dengan potongan kecil sayur. Sayur yang digunakan banyak jenisnya, bisa sesuai selera. tapi, yang paling lazim digunakan untuk campurannya adalah pakis, labu kuning, kacang panjang, kangkung, dan taoge. Oh ya, menurut cerita masyarakat Pontianak, Bubur pedas yang original, komposisi sayurnya sampai 40 jenis. Woww!!! Bubur ini disajikan dengan kacang dan taburan ikan teri. Tak lupa pula ditambahkan jeruk plus sambal agar rasanya semakin greget. Sekilas, bubur ini mirip dengan bubur menado, tapi setelah saya mencicipi bubur ini saya langsung jatuh cinta. Rasa legit dan nikmat beras sangrai begitu terasa. Apalagi jika ditambah jeruk kecil khas Pontianak. Mmmm..berasa lebih nikmatnya. Untuk mendapatkan bubur ini cukup gampang, karena banyak warung-warung di pinggir jalan yang menyediakan menu bubur pedas. Harganya juga murah yakni antara 3000 - 8000 rupiah saja. Sehat tak harus mahal kan???.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun