Genre merupakan salah satu bagian penting dari suatu film. Entah itu film animasi atau bukan, genre menjadi latar belakang dari terbentuknya suatu film.
Genre merupakan jenis khusus dari suatu karya seni yang jenis, gaya, kelas, dan klasifikasinya berdiri sendiri. Genre dibentuk berdasarkan penggambaran atau potongan cerita dari kehidupan sehari-hari (Astuti, 2022:23).
Pada awalnya genre hanya dibedakan menjadi tiga jenis, yakni drama, horror, dan laga (action) saja. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, genre pun turut berkembang menjadi beberapa jenis lainnya.
Genre sendiri sangat membantu penonton untuk memilih film yang hendak ditontonnya melalui ekspektasi yang dihadirkan melalui genre tersebut.Â
Misalnya, genre drama yang akan menyajikan film dengan alur cerita santai dan menguras emosi, atau genre petualangan yang akan menyajikan cerita petualangan dengan cepat, dan sebagainya.
Bahkan terkadang, genre suatu film yang nampak 'tidak sesuai' dengan poster filmnya juga akan membuat penonton semakin penasaran akan suatu film hingga semakin tertarik untuk menontonnya.
Selain bertugas menjadi 'guide' bagi penonton, genre juga memengaruhi proses produksi.Â
Pada film animasi bergenre science fiction (sci-fi), animasi yang dibuat akan menjadi lebih kompleks dibandingkan dengan film animasi bergenre drama yang cenderung lebih santai dan mengedepankan alur cerita.
Kompleksitas ini bisa dibuktikan dengan penggunaan CGI (Computer-Generated Imagery) yang lebih aktif, efek visual yang lebih canggih, dan sebagainya.
Agar lebih mudah dipahami, mari kita gunakan tiga film animasi sebagai contoh dan pembanding. Film yang akan digunakan adalah Soul (2020) dengan genre fantasi dan drama, The Mitchells VS The Machines (2021) dengan genre komedi dan fiksi ilmiah, dan The Sea Beast (2022) dengan genre petualangan.
Pengaruh Genre pada Alur Cerita