Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembina yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Hafied Cangara mendefinisikan Komunikasi Intrapersonal sebagai proses komunikasi yang terjadi didalam diri individu, atau dengan kata lain proses berkomunikasi dengan diri sendiri. Terjadinya proses komunikasi disini karena adanya seseorang yang memberi arti terhadap suatu objek yang diamatinya atau terbetik dalam pikirannya. Objek dalam hal ini bisa saja dalam bentuk benda,kejadian alam, peristiwa, pengalaman, fakta yang mengandung arti bagi manusia, baik yang terjadi di luar maupun di dalam diri seseorang.
Masa pandemi menjadi masa yang sulit bagi semua kalangan. Virus Covid-19 menjadi momok yang menakutkan termasuk bagi parents yang memiliki anak-anak yang masih berusia dini. Bagaimana tidak, jika setiap hari jumlah pasien yang terpapar virus ini kian melonjak. Tentunya menambah kekhawatiran para parents di rumah pada era New Normal ini, bukan?
Pada masa pandemi ini banyak aktivitas yang terhalang oleh virus Covid-19 yang sangat membahayakan dan berdampak merugikan bagi banyak pihak mulai dari anak sekolah hingga para orang tua yang berkerja. Virus yang berbahaya ini dapat menular kepada siapa saja tidak memandang usia dan profesi. Ada beberapa upaya untuk mencegah penularan virus ini : setiap orang wajib mencuci tangan, menggunakan masker jika keluar rumah dan menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain.
Untuk lansia, ibu hamil dan anak usia dini yang sangat rentan terhadap virus pun menjadi perhatian pemerintah. Sehingga, pemerintah menggalakkan slogan ‘Stay at Home’ untuk mengurangi penyebaran virus ini terutama terhadap lansia, ibu hamil dan anak-anak. Bahkan Kemendikbud menganjurkan sekolah dari rumah menggunakan sistem daring (online).
Banyak anak yang kehilangan kesempatan menghabiskan waktu bermain bersama teman, waktu bermain di luar atau bahkan waktu liburan keluar rumah saat weekend tiba. Kini, anak terpaksa harus melakukan segala hal dari dalam rumah. Sekolah daring (dalam jaringan) dari rumah, bermain di dalam rumah serta hampir semua kegiatan dilakukan di rumah demi terhindar dari virus yang kian marak di masyarakat. Sehingga anak-anak terkendala untuk menyalurkan keinginannya bermain di luar seperti biasanya. Walaupun kini sudah memasuki masa New Normal, tetap saja kita sebagai parents harus waspada akan keselamatan anak dengan menghindari tempat-tempat keramaian.
Nah, untuk mengurangi tingkat stres dan rasa bosan parents dan anak selama masa pandemi, terdapat beragam kegiatan luar ruangan yang dapat dilakukan tanpa harus pergi ke tempat umum yang dapat memicu keramaian.
1. Berkebun
Tentunya bagi parents yang memiliki halaman rumah atau lahan kosong yang cukup luas hal tersebut dapat menjadi nilai plus. Â Tapi, bagi parents di rumah yang tidak memiliki halaman yang cukup luas jangan bersedih, kita dapat mengajarkan anak media tanam selain menggunakan tanah, misalnya hidroponik. Kegiatan ini selain dapat membangun kedekatan antara parents dan anak, juga dapat menjadi pembelajaran untuk anak dengan mengenalkan berbagai jenis tanaman seperti sayur, buah serta bunga.
Parents dapat meningkatkan kecerdasan interpersonal dan intrapersonal pada anak, dengan kegiatan ini kita dapat mengajak anak untuk melakukan kegiatan belajar yang menyenangkan di halaman rumah, kita juga dapat memberikan informasi kepada anak tentang jenis tanaman yang akan ditanam. Â Contohnya menanam sayuran, parents dapat bertanya kepada anak jenis sayuran apa yang akan mereka tanam.
Lalu, kita mengajarkan anak bagaimana cara menanam yang baik dan benar, cara merawat dan menjaga tanaman, manfaat pada tanaman serta tujuan kita menanam tanaman tersebut agar anak semakin bersemangat melakukan kegiatan tersebut. Hal ini juga dapat mengedukasi anak untuk menyukai  sayuran dan buah-buahan yang telah mereka tanam sendiri.
Atau parents bisa mengajak anak membuat taman mini yang dihiasi bebatuan warna-warni. Kegiatan ini dapat mengenalkan pada anak kegiatan luar rumah di masa pandemi seperti ini dengan mengikuti protokol kesehatan. Kegiatan ini juga termasuk kegiatan bermain dan belajar, jika anak belajar di dalam rumah terus menerus akan terasa membosankan, dengan kegiatan di luar rumah seperti ini maka anak dapat mengeksplorasi alam sekitar rumahnya.
2. Olahraga
Jika memungkinkan bermain di sekitaran rumah atau kompleks, kegiatan yang dapat parents pilih mengisi kekosongan waktu anak adalah olahraga. Selain membuat tubuh menjadi sehat, ternyata olahraga mampu mengurangi kadar stres, lho. Ajarkan anak beragam kegiatan olahraga ringan yang sesuai dengan usianya, seperti bersepeda, bermain sepatu roda, scooter, atau skateboard di depan rumah, jika memungkinkan dengan safety yang memadai tentunya.
Hal tersebut selain menyenangkan juga dapat memberi pengalaman baru bagi anak karena mereka merasa tertantang untuk melakuka hal-hal baru selain belajar. Namun, jika tidak memungkinkan untuk keluar rumah, parents masih bisa mengajak anak berolahraga di beranda rumah atau di halaman, lho. Mengajak anak berolahraga selain dapat melatih otot-otot anak, bisa juga untuk rileksasi bagi kita.
3.BerkemahÂ
Bagi parents yang memiliki halaman yang cukup luas, mungkin dapat memilih waktu weekend untuk mengajak anak memasang tenda kecil di halaman rumah. Saat malam tiba, ajak anak melihat langit yang bertabur bintang sambil membahas singkat tentang tata surya kita, termasuk galaksi Milky Way kita ini. Selain memberi wawasan baru bagi anak, kegiatan ini dapat mendidik anak untuk tetap bersyukur dan berani menghadapi segala kemungkinan yang tidak terduga. Hal ini juga dapat mengalihkan keinginan bermain di mall atau timezone bagi anak yang sudah sangat bosan di rumah  serta menstimulasi anak untuk mengenal dan mencintai alam bebas.
Setelah kegiatan-kegiatan tersebut selesai, sebelum masuk ke dalam rumah ajak anak untuk mencuci bersih tangan mereka dengan menggunakan sabun dan setelah kering gunakan hand sanitizer. Serta jika kita menggunakan masker sekali pakai, maka buang masker yang telah dipakai ke tempat sampah. Setelah masuk ke dalam rumah, jangan lupa mengajak anak untuk mandi serta mengenakan pakaian bersih agar virus dan bakteri dari luar tidak ikut masuk ke dalam rumah. Karena virus itu sangat kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Ajarkan anak untuk terus menjaga kebersihan diri dan lingkungan, gunakan masker jika keluar rumah, rajin mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer setelah menyentuh sesuatu dan menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain serta menghindari  kerumunan. Kalau bisa jangan keluar rumah jika tidak terlalu penting, tetaplah didalam rumah dengan melakukan aktivitas seperti belajar dan bekerja secara online sesuai anjuran pemerintah, tetaplah produktif dan kreatif dari rumah, tetap jaga diri dan jaga jarak.
Itulah beberapa kegiatan yang dapat parents coba untuk mengisi waktu luang anak di masa pandemi ini. Dengan taat kepada protokol kesehatan yang telah diatur pemerintah maka kita sudah melakukan pencegahan penyebaran Covid-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H