Mohon tunggu...
SAFHIRA ADINDA RACHMANIAR
SAFHIRA ADINDA RACHMANIAR Mohon Tunggu... Mahasiswa - Safhira

Safhira Adinda Rachmaniar 180710101175 KKN BTV 3 Universitas Jember 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengelolaan Inovasi Anyaman Bambu serta Pemasaran Produk Melalui Media Sosial

6 September 2021   14:46 Diperbarui: 6 September 2021   14:59 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada program KKN UNEJ Back To Village III saat ini Safhira Adinda selaku mahasiswa UNEJ yang sedang menjalani KKN saat ini mengambil topik 3 yakni tentang Program Pemberdayaan Bumdes/Jaring Pengaman Desa Penanganan Covis-19. Dengan lokasi di Dusun Ampo, Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember.

Desa Dukuh Mencek memiliki potensi yang cukup besar, baik dari sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Salah satu potensi dalam sumber daya alam yang terdapat di Desa Dukuh Mencek adalah banyaknya ketersediaan bambu. Dalam kehidupan sehari hari manusia tidak luput dari elemen perlengkapan hunian di dalam rumah diantaranya perabot meja, kursi, lemari dan pendukungnya. 

Salah satu perabot yang menggunakan bahan alami yang menarik untuk dikembangkan adalah perabot bambu. Pulau Jawa juga dikenal dengan seni budaya dan kerajinan tangannya yang sangat beragam. Kerajinan tangan biasanya dimanfaatkan sebagai hiasan, souvenir, sebagai benda fungsional, dan lain-lain. Sementara itu kerajinan tangan di Pulau Jawa yang biasa dimanfaatkan sebagai benda fungsional adalah kerajinan bambu. 

Di Dusun Ampo membuat kerajinan bambu merupakan pekerjaan sehari-hari yang sudah turun-temurun mereka tekuni sebagai penggerak perekonomian sebagian besar perajin bambu yang ada di daerah tersebut. Dusun Ampo sendiri pada awalnya hanya mengubah bambu menjadi kalo (peralatan dapur). Maka dari itu kegiatan mahasiswa KKN UNEJ ini bertujuan untuk menangani salah satu kebutuhan masyarakat Dusun Ampo, Desa Dukuh Mencek akan pemanfaatan sumber daya alam bambu. Dan juga meningkatkan keterampilan para pengrajin agar lebih mampu untuk menghasilkan produk kerajinan yang bernilai estetika yang tinggi. 

Salah satu masalah yang dihadapi dan belum tertangani oleh masyarakat diantaranya adalah terbatasnya pengetahuan dan kecapakan masyarakat dalam pengelolaan produk kerajinan bambu sebagai salah satu komiditi sumber daya alam terbesar di Dusun Ampo, Desa Dukuh Mencek. Produk ini kemudian tidak dipasarkan langsung oleh pengrajin melainkan melalui distributor yang tidak lain adalah tetangga sekitar untuk kemudian dipasarkan di pasar-pasar. Namun, produksi dan pemasaran produk kerajinan bambu juga dinilai memerlukan suatu inovasi bentuk produk sehingga dapat memberikan nilai jual lebih dan secara eksplisit juga berdampak terhadap kemajuan sosial ekonomi masyarakat Desa Dukuh Mencek. 

Berdasarkan penelaahan hasil assessment lapangan, maka Safhira selaku mahasiswa KKN UNEJ mengadakan program pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan Pelatihan Pendampingan Pengelolaan Inovasi Anyaman Bambu di Dusun Ampo, Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember. Selain itu juga melakukan pelatihan dengan mengajarkan pengrajin bambu melakukan pemasaran online. 

Teknologi yang digunakan dalam pelatihan ini adalah teknologi mobile berbasis internet yang digunakan dalam ponsel cerdas atau smartphone. Smartphone memuungkinkan pengrajin atau pengusahan kerajinan bambu dapat mengakses media sosial dengan mudah, dari mana saja, kapan saja sehingga pemasaran dan promosi produk dapat dilangsungkan secara fleksibel. 

Berkembangnya penggunaan media sosial yang semula sebagai media komunikasi menjadi media pemasaran produk yang dihasilkan maupun dijualkan oleh warga net, menjadi peluang yang sangat terbuka untuk mengembangkan pemasaran. Media sosial memiliki manfaat besar bagi individu maupun kelompok usaha yang ingin produknya mencapai pasar yang lebih luas. Contoh media sosial yang saya gunakan untuk pemasaran yakni shopee dan instagram. Karena kedua aplikasi tersebut sering digunakan oleh masyarakat.

Diharapkan dengan adanya kegiatan KKN UNEJ Back To Village III ini masyarakat Dusun Ampo dapat memiliki pengetahuan yang luas mengenai inovasi baru anyaman bambu serta bagaimana cara memasarkan produk yang mereka buat. Dan juga dapat menyadari bahwa bambu merupakan salah satu potensi sumber daya alam yang bernilai jual tinggi bila diolah menjadi produk kerajinan bambu yang kreatif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun