Mohon tunggu...
saffanaizzaaa
saffanaizzaaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

I am a student majoring in communication science at UPN Veteran Jakarta who has an optimistic, enthusiastic and ambitious soul. Have good communication skills and enjoy learning new things.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Peningkatan Minat Dan Keputusan Pembelian Konsumen Terhadap Industri Kosmetik Dipengaruhi Sistem Endorsement

2 Desember 2024   20:14 Diperbarui: 2 Desember 2024   20:14 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Setelah masa pandemi covid-19, timbul perubahan sikap konsumen dalam keputusan pembelian yang awalnya berbelanja di toko secara langsung, menjadi berbelanja secara online. Masyarakat terutama kalangan wanita dapat mudah terpengaruh dari gadget dengan melihat selebriti atau influencer mempromosikan suatu produk terutama kosmetik sehingga berdampak pada kenaikan minat pembelian konsumen. Remaja menginginkan penampilan menarik dengan melakukan perawatan menggunakan skincare dan kosmetik (Zap Beauty Index, 2019). Menurut Rizaty (2021) Industri kosmetik mengalami pertumbuhan 5,59% dan diperkirakan akan meningkat 7% pada tahun 2021. Perusahaan brand kosmetik mengatur strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan karena dapat mempengaruhi keputusan pelanggan dalam membeli suatu produk. Menurut Felbert dan Bruer (2021) Di era yang sangat kompetitif ini dapat menggunakan strategi endorsement yaitu menggunakan selebriti sebagai contoh dukungan produk agar lebih menonjol. Adapun menurut Chan, Leung Ng, dan K.Luk (2023) Komunikasi pemasaran dengan menggunakan endorsement untuk membangun image merek. Shimp dalam Febriyanti dan Wahyuati (2016) Menjelaskan endorsement yaitu pihak yang terkenal dapat menjadi bintang iklan untuk promosi.


Selain itu, sistem endorsement juga dapat dikatakan pemasaran influencer. Menurut Sudha dan Sheena (2017) Pemasaran influencer adalah metode meningkatkan penjualan melalui influencer yang memiliki kredibilitas untuk mempengaruhi target tertentu. Influencer memanfaatkan media sosial sebagai platform kecantikan melalui postingan atau promosi (Anjani dan Simamora, 2022). Menurut Leonardo dan Rezi Erdiansayh (2020) Aktor yang muncul dalam endorsement selebriti disebut endorser. Selebriti endorser adalah orang terkenal dan icon dari sebuah produk, bertujuan mendukung suatu produk dan bekerjasama dengan brand untuk mempromosikan ke target kosumen (Syehhren, N., Rumambi 2013). Tujuan endorsement yaitu adanya keuntungan manfaat serta fungsi yang positif dihasilkan oleh selebriti atau influencer karena adanya bakat, kharisma, ketenaran serta kredibilitas (Shimp dan Andrews, 2013).


Dengan adanya influencer atau selebriti dalam iklan, semakin meningkatnya minat beli konsumen (Daneshvary and Schwer, 2000; Friedman et al., 1977; Kamins,1990; Knight and Young Kim, 2007; Pradhan et al., 2016). Adanya pendapat dari orang lain, manfaat suatu produk, harga dan promosi merupakan beberapa faktor yang  mempengaruhi konsumen dalam keputusan minat pembelian (Kotler, Philip; Amstrong 2017). Minat beli adalah cara dalam memutuskan apa yang akan dibeli melalui rasa keingin tahuan sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu (Kotler, 2013). Dengan menggunakan strategi endorsement akan menarik minat konsumen sehingga dapat meningkatkan image brand (Totoatmojo, 2015). Adanya komponen dalam minat beli yaitu adanya perhatian, keinginan, dan keyakinan konsumen dengan suatu produk (Lucas dan Britt, 2018). Hasil studi oleh Fuadi (2021) Selebriti endorser dapat mempengaruhi keputusan untuk membeli produk kosmetik. Selebriti endorser menjadi strategi yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian (Ningrat dan Yasa, 2019). Hal ini terjadi karena selebriti endorse bisa memberikan saran dan informasi yang memudahkan konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. Menurut Amilia (2017) Agar konsumen menumbuhkan sudut pandang yang baik terhadap suatu produk, maka citra merek yang dimiliki harus baik dan kuat. Sikap pembeli tentang endorsement dimediasi oleh pengaruh endorser tentang persepsi merek pembeli. Konsumen akan  terdorong untuk membeli suatu produk apabila reputasi merek yang akan dibeli terkenal baik


Strategi endorsement termasuk pemasaran konten dengan mengubah cara bisnis interaksi dan menjual produk kepada target pemasaran di sosial media dan memberikan peluang bisnis yang berharga (Vinerean, 2017). Dengan adanya sistem endorsement, selebriti dan influencer di media social lebih mampu dalam menghasilkan nilai tambah (Schouten et al., 2020). Leonardo et al. (2020) Endorsement memiliki efek positif dan signifikan pada keputusan pembelian konsumen. Keputusan pelanggan untuk membeli di toko online yang dipengaruhi sistem endorsement telah ditunjukkan positif dalam beberapa penelitian (Novianti dan  Lestari,2021; Perdana dan Wardani, 2021; Pratama dkk., 2021). Intensitas penggunaan selebriti endorse yang semakin tinggi, semakin meningkat pula keputusan minat pembelian. Maka dari itu, selebriti dan influencer dapat memberikan informasi yang akurat dan rinci serta memiliki kredibilitas agar konsumen tertarik dan memiliki minat kepada suatu produk dan menghasilkan keputusan pembelian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun