Siapa yang tidak tahu dengan film satu ini? Sebuah novel karya Luluk HF yang dikemas menjadi film dan  di sutradarai oleh Fajar Bustomi ini mampu menarik perhatian di kalangan masyarakat tentunya para remaja. Film yang berisikan kisah kasih remaja di bangku SMA yaitu kisah cinta Acha (Zara) kepada Iqbal (Angga). Dibintangi oleh Angga Yunanda dan Adhisty Zara mampu membuat film ini termasuk menjadi film trending di Indonesia pada tahun 2020 dengan jumlah 700.000 penonton.
Secara keseluruhan film ini cukup bagus dengan tema dan alur yang sesuai dengan novel nya sendiri. walaupun ada beberapa bagian dalam film tersebut yang berbeda dengan novelnya yang kemungkinan telah di remake oleh sang sutradara namun, film ini cukup santai dan ringan untuk dinikmati oleh para penonton dari berbagai kalangan khususnya bagi remaja.
 Film yang dibawakan oleh para pemain utama maupun pendukung dalam adegan maupun dialog juga jenaka sehingga memancing tawa para penonton dan ikut terhibur saat menyaksikan film tersebut. Pembahasan dengan gaya bahasa yang dipilih pun tepat dan mudah dipahami tentunya bagi remaja dan kalangan masyarakat lainnya.Â
Dalam beberapa dialog dalam film tersebut juga menyelipkan beberapa kalimat terkait edukasi pembelajaran sehingga para penonton dapat memiliki pengatahuan baru yang disampaikan dari film tersebut. Pemilihan soundtrack film pun tepat sesuai dengan adegan kejadian sehingga memperdalam suasana dari film tersebut. Sinematografi di film ini pun bisa diacungi jempol karena perpaduan tone warna pastel pink dan biru yang sangat nyaman dilihat oleh mata.
Mungkin terdapat beberapa kritik dan kekurangan yang terdapat dalam film tersebut, seperti alur yang tidak konsisten seperti di beberapa bagian film ada yang  terasa lambat namun, di beberapa bagian film lainnya terasa sangat cepat. Bagi yang sudah membaca novel nya terdahulu, pasti sedikit kecewa karena ada beberapa bagian bagus dalam novel yang tidak di tayangkan dalam film.Â
Akhir dalam film tersebut juga kurang memuaskan dan sangat di sayangkan karena film yang sudah dibangun dari awal sudah sangat apik namun dalam akhir film terlihat kurang sehingga membuat para penonton merasa kurang puas saat menyaksikan film tersebut. Dan yang terakhir, salah satu pemeran utama yaitu Iqbal dalam akhir film nampak sekali perpindahan emosi yang signifikan. Terlihat kurang alami dan terkesan memaksa membuat para penonton tersadar perubahan ekspresi wajah yang kurang mengenakan dari pemeran Iqbal tersebut.
Banyak pesan yang terkandung dalam film bergenre romance komedi tersebut seperti jangan pernah menyerah terhadap apa yang sedang diperjuangkan seperti Acha yang selalu memperjuangkan cintanya kepada Iqbal. Kita juga harus terbuka kepada orang lain terutama orang terdekat, seperti Acha yang selalu terbuka tentang apapun kepada ibunya tanpa menutupi satu hal pun.
Jika ingin memiliki sikap terbuka kepada orang lain, tentu saja kita harus menjalin komunikasi yang baik seperti yang ada dalam film ini. Pemeran dalam film ini juga membawakan peran dengan apa adanya seperti Acha dan Iqbal, mereka sama-sama menunjukkan sifat aslinya seperti Acha yang periang, ambisius dan sedikit keras kepala serta Iqbal yang cuek, dingin dan tidak peduli apapun selain belajar.
Menurut saya pribadi, secara keseluruhan film ini sangat direkomendasikan karena banyak nilai-nilai dan hal positif yang bisa diambil dari film yang satu ini karena film ini bukan hanya berisi cinta-cintaan semata saja tetapi, terdapat edukasi dalam film tersebut. Cerita yang dikemas dengan apik dan ringan serta sinematografi yang memanjakan mata membuat para penonton enjoy dalam menyaksikan film dari awal hingga akhir. Aktor-aktor yang memerankan di film tersebut juga sangat alami dengan dialog yang mudah dipahami sesuai dengan zaman kini.Â
Walaupun Acha yang mencari perhatian kepada Iqbal dengan gaya centil yang sedikit berlebihan dari usia anak remaja seumurannya, dia punya ambisi yang kuat dengan memperjuangkan cintanya kepada Iqbal. Meski begitu, dalam film ini terutama Acha memperjuangkan cintanya tanpa dihalangi ketidakadilan gender.Â