Banyuwangi adalah kabupaten yang berada di paling ujung  Timur dari pulau Jawa, Banyuwangi berbatasan dengan Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso di sebelah utara, Selat Bali (Provinsi Bali) di sebelah timur, Samudera Hindia di sebelah selatan, serta Kabupaten Jember sebelah barat. Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten terluas di Jawa Timur sekaligus menjadi kabupaten yang terluas di Pulau Jawa, dengan luas wilayahnya yang mencapai 5.782,50 km.
Kabupaten Banyuwangi memiliki bayak sekali potensi sektor Perekonomian dibanyak bidang, terdapat beberapa sektor unggulan di Kabupaten Banyuwangi. Sektor unggul tersebut adalah sektor Pertanian, perternakan , Perikanan, perkebunan, pariwisata, UMKM dan masih banyak lagi.Â
Dengan banyaknya sektor perekonomian yang dimiliki oleh kabupaten Banyuwangi membuat banyuwangi unggul dalam bidang perekonomian. Perekonomian juga berdampak pada kehidupan masyarakat yang ada di kabupaten Banyuwangi itu sendiri.
Sektor pertanian yang dimiliki oleh kabupaten Banyuwangi, pertanian menjadi salah satu sektor unggul yang dimiliki oleh Banyuwangi, karena banyuwangi memiliki lahan pertanian kurang lebih sawah 55.041,32 hektar.Â
Dilangsir dari laman  grafikanews.com produktivitas Pertanian Unggulan pada tahun 2021 tercapai 66,32 kw/ha GKG (gabah kering giling) meningkat dari tahun 2020 sebesar 66,23 kw/ha.Â
Total Produksi Padi tahun 2021 sebesar 784.732 ton GKG atau setara Beras 492.414,54 ton. Terdapat penurunan luas pertanaman dan panen komoditas padi dari 119.108 hektar (tahun 2020) menjadi 118.319 hektar (tahun 2021) yang disebabkan alih fungsi komoditas padi ke komoditas jagung seluas 789 hekta.Â
Maret 2022, produksi beras adalah sebesar 67.133,71 ton dibandingkan dengan kebutuhan konsumsi masyarakat Banyuwangi 11.815,99 ton atau surplus sebesar 55.317,72 ton.
Tidak hanya padi/ beras saja yang ditanam pada lahan persawahan di Banyuwangi, banyak sekali jenis tanaman -- tanaman lain yang ditanam, yaitu jagung, cabai besar, cabai rawit, bawang putih, dan masih banyak lagi. Dilansir dari laman  grafikanews.com mengatakan bahwa persediaan pangan pokok untuk tahun 2022 tepatnya pada bulan Maret 2022 ketersediaan pangan mencapai:
- Produksi Jagung 62.373,47 ton kebutuhan konsumsi 5,234,53 (surplus 57.138,93 ton)
- Produksi Bawang Merah 678,90 ton kebutuhan konsumsi 346,66 (surplus 332,24 ton)
- Produksi Cabe Besar 889,20 kebutuhan konsumsi 292,45 ton (surplus 596,75 ton)
- Produksi Cabe Rawit 1.130 ton kebutuhan konsumsi 246,21 (surplus 884,59 ton)
Dilangsir dari laman kominfo.jatimprov.go.id mengatakan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Arief Setiawan mengatak, sektor pertanian Kabupaten Banyuwangi berdasarkan distribusi persentase Produk Domistik Regional Bruto atau bisa disingkat dengan PDRB atas harga konstan 2010 menurut lapangan usaha (persen) 2010 -- 2018, masih merupakan sektor unggul yaitu sebesar 29,62% tertinggi dari 17 lapangan usaha lainnya.
"Sektor pertania sebagai penompang ketahanan pangan merupakan sektor strategis yang harus menjadi program unggul dalam pembangunan nasional maupun daerah. Sektor pertania di Banyuwangi selama sepuluh tahun terakhir ini selalu menjadi program unggul dalam RPJMD," ujar Arif Setiawan selaku Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi.
Hal tersebut sangat menguntungkan masyarakat atau petani di Kabupaten Banyuwangi dikarenakan lahan pesawahan yang luas para petani bisa menanam dan memanen hasil tanamannya dengan jumlah yang tidak sedikit, hal itu para petani bisa menjual hasil panenan tersebut ke luar kota jadi tidak hanya dikonsumsi di daerah Banyuwangi sendiri.