Konsep Kepemimpinan Santri Melalui Gembala Kambing
Oleh : Saffana Alfy KaromahÂ
Santri adalah aset umat yang harus dibimbing, dijaga, dan dipelihara. Mewujudkan santri yang tangguh bukanlah hal yang mudah. Santri tangguh yang beriman, bertaqwa dan berakhlakul Karimah, benar-benar aset yang luar biasa jika ini bisa dicetak dalam lingkungan pondok.
Kepemimpinan santri melalui gembala kambing. Ini berarti dua hal yang dikolaborasikan untuk memunculkan hal baru yang membawa kemaslahatan umat. Ada beberapa konsep Kepemimpinan Santri Melalui Gembala Kambing antara lain :
1. Belajar beternak.
Santri bisa belajar beternak di peternakan pondok dengan membuatkan jadwal bergilir, misal sepekan sekali santri dilibatkan dalam perawatan dan pemeliharaan kambing. Jadwal ini harus benar-benar diterapkan dengan metode sanksi jika melanggar.
2. Belajar berbisnis.
Peternakan pondok bisa mengembangkan hewan ternak dengan menambah ternak yang menghasilkan susu, misal kambing etawa. Dimana hasil susu perah bisa dijual di koperasi dan masyarakat sekitar. Dan sebagian hasilnya bisa dipergunakan untuk pemenuhan gizi para santri dengan memberinya secara gratis di hari Jum'at Mubarok.
3. Belajar tangguh atau gigih dan semangat dalam berkarya.
Menggembala kambing bukanlah hal yang mudah. Karena hal ini membutuhkan banyak kesabaran yang disertai dengan keikhlasan, pantang menyerah dan optimis. Meski seringkali dipandang sepele dan tidak membutuhkan skill. Apalagi di kalangan masyarakat umum pekerjaan ini sering dianggap remeh atau rendah. Padahal kenyataannya tidak semua orang bisa melakukan hal tersebut.
Nah, disini santri di uji kesabaran, keuletan dan semangat mereka dalam menjalankan kewajiban yang sudah terjadwal. Agar bisa dilihat hasil dari kerja mereka, maka masing-masing dari santri atau kelompok yang sudah ditetapkan jadwalnya diberi tanggung jawab untuk merawat 2 atau 3 ekor kambing untuk tahap awal.