"Gimana apanya?"
"Enggak"
Obrolan canggung yang Shelby lontarkan tidak seperti dirinya yang biasa, entah apa maksudnya yang jelas Shelby berusaha mengendalikan keadaan rumit yang tidak sesuai dengan perhitungannya. Masih menerka apa yang Niam pikiran tentang dirinya, begitu sulit Shelby cerna ditambah kecanggungan yang mempersulit usahanya. Seminggu berlalu terasa sangat lamban, Shelby dibebani tugas administrasi yang tentu saja sudah jelas ia malas untuk menyelesaikannya. Ditambah komunikasi dengan Niam yang buruk bukan tidak mungkin tugas yang seharusnya ia selesaikan dengan mudah malah sulit untuk diselesaikan.
"Belum sempat menyesuaikan diri sudah ada beban baru saja, hadehhh hidup-hidup..... memang menyusahkan"
Dering handphone Shelby terdengar, Â terlihat ada pesan dari Niam di grup.
" Teman-teman bulan depan nanti ada perlombaan untuk ekskul kita, bagaimana kalau kita ikut? Ini bisa jadi lomba perdana untuk kita"
Seakan jantung Shelby berhenti berdetak melihat pesan yang Niam kirim, setengah tidak percaya dengan pemikiran Niam. Bagaimana bisa mereka dalam keadaan internal organisasi yang masih belum stabil dan dengan waktu yang sangat singkat mengikuti perlombaan bergengsi, kira-kira seperti itu yang muncul di otak Shelby. Sedikit kesal dengan Niam yang tidak memberikan informasi itu ke Shelby terlebih dahulu, Shelby merasa Niam tidak membutuhkan second opinion dari Shelby tapi apa boleh buat mengingat mereka ada dalam keadaan yang rumit, di antara dua orang yang tidak akrab tetapi dipaksa untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara intens.
Keesokan harinya Shelby, Niam, dan anak-anak ekskul lainnya berkumpul membahas atau mungkin kata yang tepat adalah berdebat tentang apa yang harus mereka lakukan, apakah mengikuti perlombaan itu atau tidak. Shelby bersikeras untuk memfokuskan diri pada hal lain dibandingkan dengan perlombaan, tetapi Niam ingin mengikuti perlombaan itu, tidak sedikit yang memihak Shelby namun begitu juga dengan Niam. Di sisi lain ini bertentangan dengan keinginan Shelby untuk memperdebatkan hal seperti ini di saat seharusnya mereka bersatu, tapi tidak mungkin juga Shelby pasrah mengikuti apa yang Niam inginkan.
Â
" Shelby ayo dong ini perlombaan perdana kita "
" Tapi keadaan internal pun belum kondusif Niam"