BPJAMSOSTEK punya kesiapan menghadapi krisis. Tidak kikuk dengan datangnya gelombang krisis. Punya manajemen inovasi yang baik.
Memang layak disematkan itu semua ke BPJAMSOSTEK? Layak. Sangat layak.
Terkini, pandemi wabah virus Covid-19 yang juga melanda Indonesia dapat jadi acuannya.
Soal kesiapan BPJAMSOSTEK menghadapi dampak krisis. Dan 'menyelamatkan' pesertanya dari kerugian materiil. Tak ditipu calo yang menawarkan jasa pengurusan klaim JHT.
Harus diakui, sejak kasus virus Covid-19 mulai menggejala di Indonesia tanggal 2 Maret lalu, secara bertahap Tanah Air diguncang krisis: kesehatan, ekonomi dan sosial.
Dari aspek kerugian ekonomi, meningkatnya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah realitas. Bahkan jumlah pegawai yang di-PHK makin melonjak --sejak awal pandemi di Indonesia.
Apa kaitannya dengan kesiapan BPJAMSOSTEK? Jelas sangat bisa dicermati.
Begitu 2 Maret pandemi mulai melanda Indonesia, lalu tanggal 23 Maret BPJAMSOSTEK memberlakukan program Layanan Tanpa Kontak Fisik (Lapak Asik).
Sehingga peserta yang di-PHK dan ingin daftar dan mengajukan klaim Jaminan Hari Tua (JHT) dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk mengurus haknya. Proses secara online.
Tanpa perlu datang langsung ke kantor BPJAMSOSTEK. Tanpa harus berkerumum. Aktivitas pesertanya di luar dapat dikurangi. Semua aman dan sehat.
Nah, coba pahami benar-benar. Begitu 2 Maret kasus pandemi masuk ke Indonesia, selang 3 pekan kemudian --23 Maret-- 'lahirlah' inovasi BPJAMSOSTEK. Lapak Asik.