Kepemimpinan Prabowo Subianto dan Sakti Wahyu Trenggono mendapat apresiasi sejumlah pihak. Ya, semenjak dinakhodai kedua sosok itu, terutama Prabowo, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) boleh dikatakan jadi sorotan publik.
Saban hari, awak media, netizen, memelototi dengan intens apa yang dikerjakan keduanya. Sesuatu yang tak terjadi kala Kemhan dipimpin Menteri Ryamizard Ryacudu, di mana dari sisi sorotan publik tak terlalu intens seperti sekarang.
Hampir 2 bulan memimpin, kinerja Prabowo-Trenggono mulai terlihat nyata. Keduanya mampu menjawab skeptipisme publik. Prabowo-Trenggono berhasil membuat sejumlah hal-hal konkret.
Misalnya rencana penguatan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP). Prabowo tahu betul bahwa komite ini vital dalam merumuskan segala aspek kebijakan yang menyangkut sektor pertahanan. Terutama soal pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Pun dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM). Wacana pembentukan komponen cadangan yang digaungkan Prabowo, mendapat respon positif. Komcad sejalan dengan UU Pengelolaan Sumber Daya Nasional (PSDN).
Lantas bagaimana dengan Trenggono? Segendang sepenarian, sosok pebisnis yang malang melintang di dunia usaha ini tak perlu diragukan. Tugasnya untuk mendorong industri pertahanan nasional, lambat laun mulai terlihat.
Di awal penunjukannya sebagai wakil menteri pertahanan, Trenggono langsung melakukan kunjungan ke PT Pindad, perusahaan plat merah yang menjadi 'jantung' produksi alutsista buatan negeri.
Singkat kata, duet Prabowo-Trenggono ini bak dua tokoh superhero Batman and Robin. Ya, kedua memiliki sejumlah kesamaan.
Batman, yang dianalogikan sebagai sosok yang tegas, punya jiwa leadership kuat, melekat pada Prabowo. Sementara Robin, yang dikenal cerdik, punya ide-ide segar, senapas dengan Trenggono.
Semoga Kemhan dibawah Prabowo-Trenggono bisa semakin maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H