Meningkatkan Kualitas: Guru Bahasa Mandarin Mengikuti Pelatihan Pembuatan Video Pembelajaran

Saat ini masyarakat mulai memasuki era digital. Banyak kegiatan yang mulai beralih ke digital, tidak terkecuali pada proses pembelajaran dalam kelas. 

Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Negeri Malang sebagai lembaga yang terus mendorong peningkatan kualitas demi terjadinya inovasi pada proses belajar dan mengajar menyelenggarakan pelatihan bagi guru-guru Bahasa Mandarin yang berjudul "Pelatihan Pengembangan Video Pembelajaran Berbasis Kinemaster Bagi Guru Bahasa Mandarin". 

Pelatihan ini diselengarakan sebagai salah satu bentuk dukungan Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Negeri Malang kepada guru-guru Bahasa Mandarin tingkat menengah atas untuk terus meningkatkan wawasan dan keterampilan teknologi digital. 

Mengingat masih terbatasnya bahan ajar Bahasa Mandarin, melalui pelatihan ini diharapkan guru-guru Bahasa dapat menyusun sendiri video pembelajaran Bahasa Mandarin yang menarik sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing sekolah.

Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 19 Agustus 2022 secara daring. Pelatihan ini diikuti sebanyak 20 peserta yang terdiri dari guru Bahasa Mandarin SMA Negeri dan SMA Swasta. Pelatihan ini tidak hanya diikuti oleh guru Bahasa Mandarin di Kota Malang, namun juga diikuti oleh guru Bahasa Mandarin di Kabupaten Malang dan sekitarnya. 

Pelatihan ini dilaksanakan mulai pukul 13.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB. Materi pelatihan tersebut yaitu pembuatan video pembelajaran menggunakan aplikasi Kinemaster.

Kegiatan pelatihan berjalan lancar dan mendapatkan respon yang baik dari peserta pelatihan. "Materi pelatihan sangat membantu dalam membuat media pembelajaran yang menarik", ungkap Amalia Putri Iriani, S.Pd., guru Bahasa Mandarin di SMA Negeri 5 Malang. Betharia Dhaniswara, S.Pd, guru Bahasa Mandarin SMA Negeri 1 Pagak memberikan tanggapan "Ilmu yang diberikan sangat bermanfaat bagi saya". 

Tidak hanya berupa tanggapan positif, peserta pelatihan juga menyatakan harapannya agar tahun depan pelatihan serupa dapat dilaksanakan kembali. Hal tersebut salah satunya diungkapkan oleh Novita Sari Almutafaroh, S.Pd., guru Bahasa Mandarin SMK Kesehatan Bhakti Wiyata dan Institut Ilmu Kesehatan sebagai berikut, "Next, pelatihan game edukasi yang cocok dan friendly untuk bahasa Mandarin".

Foto Pelatihan 2. Dokpri