Mohon tunggu...
safa kamila
safa kamila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

I thrive on challenges and constantly set goals for myself, so I have something to strive towards. I am not comfortable with settling, and I am always looking for an opportunity to do better and achieve greatness

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Limbah Jeruk sebagai Pupuk Kompos oleh Mahasiswa PMM UMM

16 Juli 2022   15:25 Diperbarui: 16 Juli 2022   15:26 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pupuk kompos merupakan salah satu pupuk organik yang dihasilkan dari proses pembusukan sisa bahan organik seperti tanaman maupun hewan dan terjadi interaksi antara mikroorganisme atau bakteri pembusuk yang bekerja di dalam bahan organik tersebut. pupuk kompos memiliki manfaat sebagai penyedia sumber hara makro dan mikro mineral secara lengkap, dan juga dapat memperbaiki pH pada tanah.

Kegiatan PMM UMM kelompok 46 gelombang 5 ini dilaksanakan di  Desa Selorejo, Kec Dau, Kota Malang, dimana desa tersebut merupakan salah satu desa budidaya jeruk yang cukup besar. jeruk merupakan komoditas utama daerah ini yang sudah dikenal oleh masyarakat luas, sehingga daerah ini terkenal dengan wisata petik jeruknya. sehingga diperlukan inovasi baru untuk memaksimalkan pemanfaatan budidaya jeruk tersebut, salah satunya dalah memanfaatakan jeruk busuk yang sudah tidak dapat dijual dan dikonsumsi lagi dengan menjadikannya sebagai pupuk kompos.

dok. pribadi
dok. pribadi

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan kompos berbahan dasar jeruk tersebut meliputi persiapan bahan seperti bauh jeruk yang sudah busuk, gula merah, EM-4, air cucian beras dan air, kemudian persiapan alat seperti tong/drum dan pisau, selanjutnya buah yang sudah disiapkan dipotong dan dihaluskan kemudian ditambahkan gula merah, EM-4, air cucian beras dan juga air. dilakukan fermentasi selama kurang lebih 15 hari, setelah 15 hari kompos sudah dapat dimanfaatkan dan diaplikasikan pada tanaman yang membutuhkan penambahan unsur hara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun