Tampaknya ribut-ribut tentang penentuan 1 Syawwal 1432 masih hangat dan menarik sehingga masih jadi tema pilihan tulisan-tulisan para Kompasianer. Saya mau curhat saja tentang pertanyaan yang mengusik saya tentang kehebohan ini.
Dalam sidang Isbat dinyatakan semua ormas dan ahli dari Lapan sepakat bahwa kondisi bulan saat diterawang sore sebelumnya sudah pada posisi kurang lebih 1 derajat empat puluh sembilan menit sekian detik diatas ufuk. Namun posisi bulan itu dinyatakan tidak mungkin bisa di lihat (dirukyat) sehingga tidak bisa ditetapkan sebagai tanggal 1 Syawwal 1432 H.
Pertanyaan saya sederhana kalau bulan yang sudah pada posisi 1 derajat lebih itu tidak diakui sebagai tanggal 1 bulan Syawwal 1432 H, terus bulan apa ya....? Ramadhan lagi kah....? Pertanyaan simpel yang bisa anda jawab sendiri, tanpa logika rumit dan alat canggih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H